Italia Karantina 16 Juta Orang Akibat Virus Corona, KBRI: WNI Aman

Italia mengikuti langkah China yang mengisolasi Provinsi Hubei akibat Virus Corona (COVID-19)

oleh Tommy K. Rony diperbarui 09 Mar 2020, 06:30 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2020, 06:30 WIB
Enam Tewas Kena Corona, Warga Italia Beraktivitas Pakai Masker
Warga mengenakan masker berjalan masuk ke sebuah stasiun kereta bawah tanah di Milan, Italia (24/2/2020). enam orang meninggal dan 222 lainnya teruji positif infeksi COVID-19 di Italia. (Xinhua/Daniele Mascolo)

Liputan6.com, Roma - Italia menerapkan kebijakan karantina alias lock down di beberapa wilayahnya yang terdampak Virus Corona (COVID-19), salah satunya wilayah Lombardia. Total ada 16 juta yang otomatis terisolasi akibat kebijakan ini. 

Wilayah yang terisolasi adalah  seluruh wilayah Lombardia, wilayah Veneto (Provinsi Venezia, Padova, Treviso), wilayah Emillia Romagna (Provinsi Modena, Parma, Piacenza, Reggio Emilia, Rimini), wilayah Piemonte (Provinsi Alessandria, Asti, Novara, Verbano, Vercelli), dan wilayah Marche (Provinsi Pesaro-Urbino). 

Ada sekitar seribu WNI yang tinggal di daerah tersebut. KBRI Roma memastikan bahwa WNI di Italia dalam keadaan aman dan negatif Virus Corona

"Saat ini tercatat terdapat 1.239 WNI yang tinggal menetap di berbagai wilayah tersebut." tulis Kementerian Luar Negeri dalam keterangan resmi seperti dikutip Senin (9/3/2020). "Hingga saat ini belum ada WNI yang terinfeksi COVID-19 di wilayah lock down," jelas Kemlu. 

KBRI Roma telah dan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat, serta menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para WNI di wilayah tersebut termasuk melalui berbagai koordinator wilayah masyarakat Indonesia. Para WNI memilih beraktivitas di rumah dan pada umumnya bersikap tenang. 

"Suplai bahan pangan sehari-hari masih terjamin. KBRI Roma juga telah menyusun panduan langkah kontijensi dan menetapkan nomor hotline COVID-19 serta menyampaikan himbauan langkah-langkah pencegahan," jelas Kemlu. 

Nomor Hotline Posko Penanganan COVID-19 KBRI Roma yang bisa dihubungi: +39 338 923 4243

Pihak KBRI meminta agar WNI tetap tenang, mengambil langkah pencegahan, dan selalu memantau informasi dari sumber resmi. 

Berdasarkan pantauan peta Gis And Data, kasus Virus Corona di Italia adalah yang tertinggi di Eropa dengan keseluruhan 7.375 kasus. Total pasien meninggal ada 366 orang dan 622 sembuh.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Dampak Virus Corona, Asosiasi Pemain Tuntut Liga Italia Dihentikan

Colosseum
Wisatawan mengunjungi Colosseum di Roma, Sabtu (7/3/2020). Italia menjadi negara Eropa dengan kasus virus corona (COVID-19) tertinggi sehingga kondisi itu membuat sejumlah destinasi wisata semakin dijauhkan oleh pengunjung. (AP Photo/Andrew Medichini)

Presiden Asosiasi Pemain Italia, Damiano Tommasi, menyerukan penangguhan total semua pertandingan sepakbola di Italia setelah diperpanjangnya masa batasan virus corona.

Di situs AIC (Asosiasi Pemain Italia), Tommasi mengatakan sebelumnya bahwa para pemain khawatir dengan kurangnya perlindungan yang mereka terima selama merebaknya virus corona di Italia. 

Seperti dilansir Football Italia, Lombardia akan ditutup bersama dengan beberapa kota di wilayah utara Italia lainnya. Lombardia merupakan pusat penyebaran virus corona paling parah di Italia.

Penutupan tersebut berarti melarang perjalanan dari atau ke daerah-daerah tersebut, kecuali untuk keadaan yang darurat atau komitmen kerja yang tidak dapat dihindari.

Ini juga mencakup pertandingan sepak bola, yang dianggap sebagai komitmen kerja yang tidak dapat dihindari, tetapi kebijakan itu telah membuat asosiasi pemain Italia geram.

"Mari kita hentikan liga !! Apakah kita membutuhkan yang lain? Hentikan sepak bola !! ” tulis Tommasi di akun Twitter pribadinya dengan menambahkan tagar #healthcomesfirst.

Semua pertandingan Liga Italia di segala divisi akan berlangsung tertutup atau tanpa penonton sampai setidaknya 3 April 2020. Penyebaran virus corona masih belum bisa dikendalikan di Italia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya