Liputan6.com, New Delhi - Tempat wisata utama di India yang ikonik, sekaligus sebuah Situs Warisan Dunia UNESCO, Taj Mahal, akan ditutup mulai Selasa, 17 Maret sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mencoba dan memerangi pandemi Coronavirus. Hal ini disampaikan Kementerian Pariwisata pada Senin, 17 Maret 2020.
"Semua monumen yang terbuka untuk umum dan semua museum lainnya telah diarahkan untuk ditutup hingga 31 Maret," Menteri Pariwisata Prahlad Patel menulis di akun Twitternya, Senin, 16 Maret malam.
Sebagian besar sekolah dan fasilitas hiburan, termasuk bioskop, telah ditutup di India. Demikian seperti dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (17/3/2020).
Advertisement
Baca Juga
Negara berpenduduk terbesar kedua di dunia dengan 1,3 miliar orang ini telah melaporkan 114 kasus infeksi dan dua kematian akibat virus. Akan tetapi, para ahli mengatakan sistem medis India yang sudah terlalu padat akan berjuang untuk menghadapi peningkatan besar dalam kasus-kasus serius.
Pada Minggu 15 Maret, Perdana Menteri India Narendra Modi mengusulkan untuk menyiapkan dana darurat untuk memerangi pandemi Virus Corona di Asia Selatan, dengan New Delhi menawarkan $ 10 juta untuk menjalankannya.
"Setiap dari kita dapat menggunakan dana itu untuk memenuhi biaya tindakan segera," kata Modi kepada para pemimpin lain dari Asosiasi Kerjasama Regional Asia Selatan (SAARC) - Afghanistan, Bangladesh, Bhutan, Maladewa, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka, via konferensi video.
Penutupan Taj Mahal, situs yang paling banyak dikunjungi di India, diputuskan setelah bank sentral mengatakan pada hari Senin akan meningkatkan suntikan uang tunai ke pasar keuangan sebesar satu triliun rupee ($ 13,5 miliar) untuk mengatasi dampak ekonomi pandemi.
Reserve Bank of India juga mengumumkan putaran pertukaran mata uang asing untuk menyuntikkan $ 2 miliar ke pasar untuk menstabilkan rupee, yang jatuh ke rekor terendah pekan lalu.
Saksikan Video Pilihan di Bawah ini:
Perketat Aturan Kedatangan
India juga telah menangguhkan semua turis yang masuk dan akan melarang penumpang non-India dalam penerbangan dari Uni Eropa, Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa, Turki dan Inggris mulai Rabu.
Wisatawan yang datang atau transit melalui Uni Emirat Arab, Qatar, Oman dan Kuwait diharuskan menjalani karantina 14 hari ketika mereka tiba di India. Aturan ini diumumkan oleh pemerintah pada Senin 16 Maret.
Kedatangan dari China, Italia, Iran, Korea Selatan, Prancis, Spanyol dan Jerman sudah dikenakan pembatasan serupa, sementara sebagian besar titik perbatasan dengan negara tetangga Bangladesh dan Myanmar telah ditutup.
Di Mumbai, serikat pekerja yang terlibat dengan industri film Bollywood, salah satu yang terbesar di dunia, mengatakan mereka akan menghentikan semua pekerjaan hingga akhir Maret.
Meskipun infeksi Virus Corona dapat dikatakan rendah di Asia Selatan sejauh ini, Pakistan telah melihat peningkatan tajam pada kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir, dengan 184 terinfeksi virus.
Advertisement