Pandemi Corona COVID-19, Taliban Hanya Kirim 3 Antek untuk Bertemu Afghanistan

Ketika orang Afghanistan tengah menjalani pembatasan ketat pergerakan karena pandemi Virus Corona baru, militan Taliban menggelar pertemuan. Tapi mereka hanya mengirim sedikit orang, tak seperti biasa.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 02 Apr 2020, 12:59 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2020, 12:59 WIB
Kelompok militan Taliban di Afghanistan.
Kelompok militan Taliban di Afghanistan. (AFP)

Liputan6.com, Kabul - Afghanistan telah memulai pembicaraan tatap muka pertamanya dengan Taliban, mengenai pertukaran ribuan tahanan.

Rincian pertemuan awal di Kabul muncul pada Rabu 1 April 2020, menjelang rencana pembicaraan hari kedua, ketika orang Afghanistan tengah menjalani pembatasan ketat pergerakan karena pandemi Virus Corona baru.

Mengutip BBC, Kamis (2/4/2020), di bawah kesepakatan AS-Taliban, pemerintah akan membebaskan 5.000 tahanan Taliban. Sementara militan akan membebaskan 1.000 tahanan.

Pembicaraan berlangsung dengan latar belakang kekerasan yang berkelanjutan di negara itu.

Pihak berwenang menyalahkan Taliban atas ledakan di provinsi selatan Helmand pada hari Rabu, yang menewaskan delapan warga sipil, termasuk beberapa anak.

Berapa banyak kemajuan yang telah dibuat dalam pembicaraan itu?

Pertukaran tahanan dijadwalkan akan berlangsung pada awal Maret, sebagai bagian dari kesepakatan AS-Taliban yang ditandatangani pada tanggal 29 Februari, tetapi terjadi sejumlah kemunduran. Hingga Rabu, kedua belah pihak hanya bertemu melalui konferensi dalam video.

Pada pembicaraan hari kedua yang berlangsung Rabu, Kantor Dewan Keamanan Nasional Afghanistan mengatakan bahwa kemajuan sejauh ini hanya dibuat "pada masalah teknis".

"Pembicaraan itu diawasi oleh Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dan fokusnya adalah pada pembebasan pasukan keamanan dan tawanan pertahanan nasional serta tahanan Taliban," jelas pihak ICRC.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pertemuan itu tidak berarti negosiasi.

"Tidak akan ada pembicaraan politik di sana," ujar Zabihullah Mujahid kepada AFP: 

Sementara itu, Menlu AS, Mike Pompeo menyebut awal pembicaraan itu adalah kabar baik.

 

 

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Saksikan juga Video Berikut Ini:

Di Tengah Krisis Virus Corona COVID-19 Afghanistan

Seorang tentara nasional Afghanistan memegang bendera resmi negara tersebut (AFP Photo)
Seorang tentara nasional Afghanistan memegang bendera resmi negara tersebut (AFP Photo)

Seberapa besar masalah Virus Corona COVID-19 di Afghanistan?

Afghanistan telah mencatat hampir 200 kasus COVID-19 hingga saat ini, sebagian besar di bagian barat negara itu di Provinsi Herat. Empat orang meninggal.

Pengujian untuk Virus Corona COVID-19 dilaporkan tidak tersebar luas di negara tersebut.

Pembatasan telah dilakukan pada gerakan baik di Provinsi Herat dan Kabul, dalam upaya untuk membendung penyebaran wabah Corona COVID-19. Ada laporan panic buying dan kekurangan bahan pokok.

Taliban seharusnya mengirim tim besar ke perundingan Kabul, tetapi pada akhirnya mengirim delegasi tiga orang di tengah pandemi Virus Corona COVID-19 ini. Seorang juru bicara kelompok gerilyawan itu mengatakan ketiganya akan memantau proses pembebasan tahanan dan mengambil langkah-langkah teknis yang diperlukan.

Meskipun pasukan AS mulai menarik bulan lalu, berdasarkan ketentuan kesepakatan dengan Taliban, gerakan pertukaran tahanan berjalan lambat karena ketidaksepakatan antara Presiden Ashraf Ghani dan saingan politik utamanya Abdullah Abdullah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya