Liputan6.com, Istanbul- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan lockdown atau karantina wilayah selama empat hari dimulai pada 23 Mei. Keputusan itu diberlakukan secara nasional selama libur hari raya Idul Fitri sebagai bagian dari upaya untuk mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19.
Orang-orang di Turki biasanya berkumpul dengan keluarga dan teman-teman untuk merayakan liburan yang menandai akhir bulan puasa Ramadhan tersebut. Mereka kadang-kadang juga bepergian ke berbagai kota.
Baca Juga
Kebijakan lockdown di Turki dikatakan sebagai yang terluas sejauh ini, di mana sebelumnya telah diberlakukan di 31 kota atau lebih sedikit.
Advertisement
Pada Senin 18 Mei, data Kementerian Kesehatan Turki menunjukkan kasus Virus Corona COVID-19 yang dikonfirmasi naik menjadi 150.593, dengan 1.158 orang didiagnosis dalam 24 jam terakhir serta korban meninggal dunia sebanyak 4.171, seperti dikutip dari US News, Selasa, (19/5/2020).
Saksikan Video Berikut Ini:
Dibuka Kembali pada September
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengatakan sekolah hanya akan dibuka kembali sepenuhnya pada tahun akademik baru pada September.
Kementerian Pendidikan Turki mengatakan aktivitas belajar pada jarak jauh yang dilakukan melalui internet atau televisi, akan berlanjut hingga 19 Juni yaitu hari terakhir tahun akademik saat ini.
Presiden Recep Erdogan mengatakan bahwa pada 29 Mei, masjid akan mulai memungkinkan sholat berjamaah untuk ibadah siang dan sore hari. Ia juga mengatakan periode untuk tahanan rumah, yang dibebaskan sebagai bagian dari langkah-langkah pencegahan Virus Corona telah diperpanjang menjadi dua bulan.
Advertisement