Kasus Corona COVID-19 Meroket di Victoria, Ini Daftar Klasternya

Warga pedalamanan negara bagian Victoria, Australia, diminta senantiasa memakai masker akibat ancaman Virus Corona (COVID-19).

diperbarui 17 Jul 2020, 18:50 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2020, 18:50 WIB
Ilustrasi kota Melbourne, Australia (AFP/Christopher Futcher)
Ilustrasi kota Melbourne, Australia (AFP/Christopher Futcher)

Melbourne - Negara bagian Victoria di Australia terus mencatat rekor baru kasus Virus Corona COVID-19. Hingga Jumat siang (17/7/2020), ada 428 kasus baru di Victoria dalam 24 jam terakhir dengan tiga orang kematian. 

Dilaporkan ABC Australia, pemimpin negara bagian Victoria, Premier Daniel Andrews, melaporkan seorang pria berusia 70-an, seorang pria berusia 80-an, dan seorang perempuan berusia 80-an meninggal karena Virus Corona semalam, sehingga jumlah total kematian di Victoria menjadi 32 orang.

Salah satu orang yang meninggal terkait dengan wabah di panti werdha Menarock Life di Essendon.

Kepala Otoritas Kesehatan Victoria, Brett Sutton mengatakan tingginya jumlah kasus baru corona ini menjadi sebuah "tragedi".

"Kami belum berbelok juga dari angka yang terus naik ini. Lebih buruk dari itu ... akan ada banyak dari 428 orang yang akan memerlukan rawat inap ini," katanya. 

Dari kasus-kasus baru yang dilaporkan hari Jumat, 57 orang di antaranya terkait dengan penularan yang diketahui, satu dari karantina hotel, sementara 370 penularan masih diselidiki. 

Premier Daniel mengatakan pemerintahannya akan membuat tempat tes Virus Corona di beberapa kawasan pedalaman Victoria, mesk hanya ada sekitar lima kasus baru di luar metropolitan Melbourne.

"Namun hal-hal ini dapat berubah dengan cepat dan itulah sebabnya sangat penting memiliki tempat pengetesan tambahan dan memperluas pengetesan," katanya.

Profesor Sutton mengatakan "tidak ada jaminan" jumlah penularan akan stabil dalam beberapa hari, tapi menurutnya angka tinggi hari ini mewakili perilaku dan pergerakan orang setidaknya 10 hari yang lalu.

Beberapa penularan Virus Corona yang terbesar di Victoria termasuk:

- 160 kasus terkait dengan Al-Taqwa College

- 51 kasus yang terkait dengan Somerville Retail Services di Tottenham

- 38 kasus yang terkait dengan panti werdha Menarock Life di Essendon

- 36 kasus yang terkait dengan Estia Health di Ardeer

- 32 kasus yang terkait dengan RPH JBS di Brooklyn

Premier Daniel meminta semua warga di pedalaman Victoria untuk mengenakan masker jika mereka tidak bisa menjaga jarak aman satu sama lain.

"Ini dapat membuat perbedaan yang sangat besar dalam menghentikan penyebaran virus, serta menekan angka penularan di Victoria," katanya. 

Menteri Kesehatan Victoria, Jenny Mikakos mengatakan pihak otoritas terus mengawasi dengan ketat situasi di wilayah regional atau pedalaman Victoria untuk mencegah corona.

"Kami berjuang untuk hidup. Saya ingin menegaskan warga Victoria perlunya waspada dan membatasi pergerakan," katanya.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Sumber Penularan Terbesar

Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)
Ilustrasi gambar SARS-CoV-2, virus yang menyebabkan Corona COVID-19, diisolasi dari seorang pasien di AS. Diperoleh 27 Februari 2020 milik National Institutes of Health yang diambil dengan mikroskop elektron transmisi.(AFP/National Institutes Of Health)

Sementara itu di New South Wales dengan ibukota Sydney, Premier Gladys Berejiklian mengumumkan aturan pembatasan terkait COVID-19 yang sebelumnya hanya berlaku untuk pub, akan diterapkan juga di restoran, bar, kafe, dan klub.

Aturan akan berlaku mulai tanggal 24 Juli, termasuk membatasi jumlah 'booking' hingga maksimal 10 orang.

Sementara itu, tamu pernikahan dan acara-acara besar juga akan dibatasi hingga 150 orang, selain harus menaati aturan jarak minimal empat meter persegi antar orang.

Pemakaman dan tempat ibadah hanya boleh dihadiri 100 orang. 

Ketua petugas medis NSW, Kerry Chant mengatakan telah mendeteksi delapan kasus baru semalam, dua di antaranya dari luar negeri dan sedang dikarantina, sementara enam lainnya adalah penularan di komunitas.

Terdapat lima kasus tambahan yang dilaporkan antara pukul 8-9 pagi hari ini, tiga di antaranya berhubungan dengan klaster Crossroads Hotel.

Dr Kerry mengatakan hingga kini sudah ada empat rantai penularan yang bersumber dari hotel tersebut.

Premier Gladys memuji petugas kesehatan yang sudah berhasil menghubungi 6.000 orang terkait penularan di Crossroads Hotel, serta 3.000 orang di barat daya Sydney yang melakukan tes minggu ini.

Sebanyak 24.500 tes sudah dilakukan di NSW sejauh ini.

Sanksi

Ilustrasi Sydney malam hari (iStock)
Ilustrasi Sydney malam hari (iStock)

Sebanyak 915 orang menyebrangi perbatasan Kawasan Australia Utara, yang sudah dibuka kembali Jumat pekan lalu, menurut keterangan Jamie Chalker, Komisaris Polisi Australia Utara.

Dari angka tersebut, 11 di antaranya berasal dari negara bagian Victoria dan Sydney, yang kini sedang diisolasi dan dijaga ketat oleh polisi.

Kawasan Australia Utara telah membuka kembali perbatasannya setelah empat bulan tutup.

Mereka mewajibkan pendatang dari daerah yang termasuk kategori 'hotspots' virus corona untuk melakukan karantina di fasilitas karantina Howard Springs.

Pemerintah Kawasan Australia Utara telah mendesak orang-orang dari Victoria dan Sydney yang berencana pergi ke Kawasan Australia Utara untuk tidak melakukannya.

Bila tetap ingin datang, mereka harus mengeluarkan biaya sebesar AU$2.500 untuk membayar fasilitas karantina selama 14 hari.

Komisaris Jamie mengatakan bila orang-orang yang menyebrangi perbatasan tidak memberikan riwayat perjalanan dengan jujur, mereka berpotensi untuk dipenjara selama tiga tahun.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya