Update 24 Agustus: Kasus Corona COVID-19 Dunia 23,3 Juta, Infeksi di AS Masih Teratas

Total kasus Corona COVID-19 di Amerika Serikat mencapai 5,7 juta kasus dengan 176 ribu pasien meninggal dunia. Jumlah pasien meninggal di AS juga tertinggi di dunia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 24 Agu 2020, 10:03 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2020, 10:03 WIB
Wall Street Anjlok Setelah Virus Corona Jadi Pandemi
Reaksi pialang Michael Gallucci saat bekerja di New York Stock Exchange, Amerika Serikat, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street anjlok pada akhir perdagangan Rabu (11/3/2020) sore waktu setempat setelah WHO menyebut virus corona COVID-19 sebagai pandemi. (AP Photo/Richard Drew)

Liputan6.com, Jakarta - Hingga hari ini, total kasus Virus Corona COVID-19 di dunia telah mencapai 23.342.798. Dengan tiga negara teratas yaitu Amerika Serikat, Brasil dan India.

Berdasarkan data Johns Hopkins University, Senin (24/8/2020), total kasus di Amerika Serikat mencapai 5,7 juta kasus dengan 176 ribu pasien meninggal dunia. Jumlah pasien meninggal di AS juga tertinggi di dunia.

Untuk Brasil, jumlah kasus yang terdaftar ada di angka 3.605.783 jiwa. Sementara total warganya yang meninggal akibat Corona COVID-19 yaitu 114.744.

Di Asia, kasus di India mencapai yang tertinggi dengan 3.044.940 juta dengan 56.706 pasien meninggal. Sementara, Rusia mencatat kasus tertinggi di Eropa dengan 954 ribu kasus.

WHO menyarankan agar publik senantiasa mencuci tangan dengan sabun untuk mencegah tertular Corona COVID-19. Publik juga diminta hati-hati saat tangan menyentuh mata, hidung, atau mata mereka.

Jaga jarak juga penting agar bisa menghindar bersin atau batuk dari orang yang mengidap Corona COVID-19. Ketika memakai tisu usai bersin atau batuk, publik juga diminta langsung membuat tisunya dan langsung cuci tangan.

 

Simak video pilihan berikut:

WHO: Anak Usia 12 Tahun ke Atas Wajib Pakai Masker untuk Cegah COVID-19

FOTO: Infeksi COVID-19 di India Tembus 1 Juta Kasus
Seorang pria menggendong anak saat menunggu untuk berkonsultasi dengan dokter di fasilitas skrining COVID-19 di Jammu, India, Jumat (17/7/2020). India melewati 1 juta kasus virus corona COVID-19 atau tertinggi ketiga di dunia setelah Amerika Serikat dan Brasil. (AP Photo/Channi Anand)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan anak-anak berusia 12 tahun ke atas harus memakai masker untuk membantu mengatasi penyebaran pandemi Corona COVID-19 dalam kondisi yang sama dengan orang dewasa.

Sementara anak-anak berusia antara enam dan 11 tahun harus memakainya dengan pendekatan berbasis risiko, demikian dikutip dari laman Channel News Asia, Minggu (23/8/2020).

"Anak-anak berusia 12 tahun ke atas sebaiknya mengenakan masker ketika berada dalam jarak satu meter dari orang lain tidak dapat dijamin dan ada penularan yang meluas di daerah tersebut, kata WHO tertanggal 21 Agustus.

Anak-anak berusia antara enam dan 11 tahun harus memakai masker tergantung pada sejumlah faktor, termasuk intensitas penularan di daerah tersebut.

Dampak potensial pada pembelajaran dan perkembangan psiko-sosial, dan interaksi yang dimiliki anak dengan orang-orang yang berisiko tinggi mengembangkan penyebaran virus itu semakin serius.

"Anak-anak berusia lima tahun ke bawah tidak boleh diharuskan memakai masker berdasarkan keselamatan dan kepentingan keseluruhan anak dari Corona COVID-19," kata WHO dan UNICEF.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya