Vaksin COVID-19 Sinovac dari China Siap Didistribusikan Awal 2021

Vaksin Virus Corona COVID-19 siap didistribusikan untuk umum pada awal tahun 2021.

diperbarui 28 Sep 2020, 14:28 WIB
Diterbitkan 28 Sep 2020, 14:28 WIB
Pabrik Vaksin COVID-19 Sinovac di Beijing
Pekerja memeriksa jarum suntik Vaksin CoV-2 SARS untuk COVID-19 yang diproduksi di pabrik vaksin SinoVac di Beijing, Kamis (24/9/2020). Perusahaan farmasi China, Sinovac mengatakan vaksin virus corona yang dikembangkannya akan siap didistribusikan ke seluruh dunia awal 2021. (AP Photo/Ng Han Guan)

Jakarta - Perusahaan farmasi China, Sinovac mengumumkan pada Kamis 24 September 2020 bahwa vaksin Virus corona yang dikembangkannya akan siap didistribusikan ke seluruh dunia pada awal 2021, termasuk ke Amerika Serikat.

Mengutip DW Indonesia, Senin (28/9/2020), Yin Weidong, CEO Sinovac, berjanji akan mengajukan permohonan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) untuk menjual vaksin Virus Corona di negeri Paman Sam itu, jika perusahaannya berhasil melewati uji klinis ketiga dan pengujian terakhir terhadap manusia. Yin mengklaim ia juga telah diberi vaksin percobaan.

"Awalnya, strategi kami dirancang untuk China dan Wuhan. Namun segera setelah itu pada Juni dan Juli, kami menyesuaikan strategi, yaitu (mendistribusikan vaksin) untuk dunia," kata Yin.

"Tujuan kami adalah memberikan vaksin kepada dunia termasuk AS, UE, dan lainnya," kata Yin.

Peraturan ketat di AS, Uni Eropa, Jepang, dan Australia secara historis memblokir penjualan vaksin China. Tetapi Yin berkata kondisi itu bisa berubah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Proses Pengembangan Vaksin

China Pamerkan Vaksin Covid-19 di Pameran
Kandidat vaksin Sinovac Biotech LTD untuk virus corona Covid-19 diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Sinovac sedang mengembangkan salah satu dari empat kandidat vaksin teratas China, dua diantaranya yaitu vaksin yang dikerjakan bersama SinoPharm dan dengan perusahaan swasta yang berafiliasi dengan militer, CanSino.

Lebih dari 24.000 orang telah berpartisipasi dalam uji klinis vaksin corona Sinovac di Brasil, Turki, dan Indonesia, dan dengan uji coba tambahan dijadwalkan untuk Bangladesh dan mungkin Chili.

Sinovac memilih negara-negara tersebut karena mereka semua memiliki infeksi wabah yang serius, populasi yang besar, dan kapasitas penelitian dan pengembangan yang terbatas.

Yin berbincang kepada wartawan selama melakukan tur di pabrik Sinovac di selatan Beijing. Dibangun dalam beberapa bulan, pabrik Sinovac dirancang untuk memproduksi setengah juta dosis vaksin setahun. Fasilitas bio-secure terlihat sibuk pada hari Kamis (24/09) tengah mengisi botol-botol kecil dengan vaksin dan mengemasnya. Perusahaan memproyeksikan akan mampu memproduksi beberapa ratus juta dosis vaksin pada Februari atau Maret tahun depan.

Sinovac juga mulai menguji dosis kecil vaksin corona pada anak-anak dan orang tua di China setelah melihat peningkatan jumlah kasus secara global di antara kedua kelompok tersebut.

Yin mengatakan perusahaannya akan memprioritaskan distribusi vaksin ke negara-negara yang menjadi tuan rumah uji coba vaksin corona pada manusia.

 


Uji Coba Vaksin

Pabrik Vaksin COVID-19 Sinovac di Beijing
Pekerja berada di laboratorium vaksin SinoVac di Beijing, Kamis (24/9/2020). Perusahaan farmasi China, Sinovac mengatakan vaksin virus corona yang dikembangkannya akan siap didistribusikan ke seluruh dunia, termasuk AS, pada awal 2021. (AP Photo/Ng Han Guan)

Sementara vaksin ini belum lulus uji klinis fase tiga, namun Sinovac telah menyuntikkan ribuan orang di China di bawah ketentuan penggunaan darurat. Yin mengatakan dia adalah salah satu orang pertama yang menerima vaksin eksperimental beberapa bulan lalu bersama dengan para peneliti, setelah fase satu dan dua percobaan pada manusia tidak menunjukkan efek samping yang serius. Yin mengatakan ia menyuntikkan vaksin itu sendiri, sebagai bentuk dukungannya terhadap vaksin corona.

"Ini semacam tradisi perusahaan kami,'' kata Yin, menambahkan bahwa ia telah melakukan hal yang sama dengan vaksin hepatitis yang sedang dikembangkan.

Awal tahun ini, China mengizinkan "penggunaan darurat'' calon vaksin untuk populasi berisiko tinggi, seperti anggota militer di perbatasan dan pekerja medis jika Sinovac dapat membuktikan "keamanan dan antibodi yang baik'' dari hasil tes terhadap sekitar 1.000 orang, kata Yin.

Sinovac menerima persetujuan tersebut pada bulan Juni lalu, bersama dengan SinoPharm dan CanSino, dan mampu memberikan puluhan ribu dosis vaksin corona kepada pemerintah kota Beijing, kata Yin.

Karyawan Sinovac memenuhi syarat untuk penggunaan darurat vaksin, karena wabah yang tersebar di dalam perusahaan berpotensi melumpuhkan kemampuan mereka dalam mengembangkan vaksin. Sekitar 90% staf perusahaan telah mendapatkan suntikan vaksin.

"Kami yakin bahwa penelitian kami terhadap vaksin COVID-19 dapat memenuhi standar negara AS dan UE, '' kata Yin.


Infografis Vaksin Virus Corona COVID-19

Infografis Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Menanti Hasil Uji Klinis Calon Vaksin Covid-19. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya