Pesan Terakhir Ibu 3 Anak Asal Brasil Korban Penikaman Maut di Nice Prancis

Seorang ibu tiga anak asal Brasil menjadi salah satu dari 3 korban tewas penikaman di Nice, Prancis.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 30 Okt 2020, 14:28 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2020, 14:28 WIB
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)
Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Liputan6.com, Nice- Salah satu dari tiga korban tewas serangan penusukan di sebuah gereja di Prancis pada 29 Oktober 2020 adalah seorang ibu tiga anak asal Brasil. 

Dikutip dari AFP, Jumat (30/10/2020) hal tersebut diumumkan oleh Kementerian Luar Negeri Brasil. 

Seorang ibu berusia 44 tahun tersebut mengalami luka parah akibat serangan di Basilika Notre-Dame di Nice, yang dilakukan oleh seorang imigran Tunisia berusia 21 tahun yang baru saja tiba di Prancis.

Saat insiden itu, perempuan tersebut berhasil melarikan diri ke bar terdekat, tetapi meninggal tak lama kemudian akibat luka yang dialaminya, menurut sumber polisi.

Sebelum kematiannya, seorang ibu tersebut sempat menyampaikan pesan terakhirnya. "Katakan pada anak-anak saya bahwa saya mencintai mereka," menurut laporan saluran kabel Prancis BFM TV.

"Pemerintah Brasil dengan menyesal mengumumkan bahwa salah satu korban tewas adalah seorang ibu dari tiga anak Brasil berusia 44 tahun, yang tinggal di Prancis," terang Kementerian Luar Negeri Brasil dalam pernyataannya. 

Saksikan Video Berikut Ini:

Presiden Brazil Bolsonaro Sampaikan Belasungkawa

[Bintang] Kasus Pembunuhan Anak dalam Kardus Kembali Membawa Duka
Ilustrasi Kasus Pembunuhan Anak dalam Kardus Kembali Membawa Duka | via: guardianlv.com

Pernyataan itu melanjutkan, "Presiden Jair Bolsonaro, atas nama seluruh bangsa Brasil, menyampaikan belasungkawa yang terdalam kepada keluarga dan teman-teman warga yang dibunuh di Nice, serta kepada para korban lainnya, dan menyampaikan solidaritasnya kepada rakyat dan Pemerintah Prancis". 

Pemerintah Brasil juga menyatakan "penolakan tegasnya terhadap segala bentuk terorisme" dan menyatakan "solidaritasnya pada umat Kristen dan orang-orang penganut agama lain yang menderita penganiayaan dan kekerasan karena kepercayaan mereka". 

Dua korban tewas lainnya, adalah seorang pria yang merupakan pegawai gereja berusia 55 tahun dan seorang perempuan berusia 60 tahun.

Kedua jenazah tersebut ditemukan di dalam gereja, dengan luka gorokan di bagian leher. 

Dikutip dari Channel News Asia, penikaman itu terjadi pukul 8.29 pagi waktu Prancis, ketika seorang pria dengan pisau berukuran 30 cm mulai menyerang orang-orang yang sedang berdoa di dalam Basilika Notre-Dame di tengah Kota Nice. 

Tersangka kemudian ditembak oleh polisi dan mengalami luka, saat mereka tiba dengan cepat di lokasi insiden.

Perdana Menteri Jean Castex juga mengumumkan status darurat tingkat tertinggi di Prancis, menyusul insiden penikaman yang terjadi di hari yang sama (29 Oktober 2020) dengan serangan oleh pria bersenjata di Kota Avignon. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya