Liputan6.com, Washington D.C - Beberapa pemimpin dan diplomat dunia menyampaikan kecaman mereka atas kerusuhan yang terjadi di Capitol Hill Amerika Serikat, ketika para demonstran pro-Donald Trump menyerbu gedung tersebut.
Peristiwa yang telah menewaskan seorang perempuan karena ditembak itu, mengganggu proses penghitungan suara elektoral Kongres untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih AS Joe Biden.
Baca Juga
Diketahui bahwa Biden akan dilantik menjadi Presiden AS pada 20 Januari 2021.
Advertisement
Banyaknya pemimpin dunia, termasuk di Islandia, Prancis, Austria, Kolombia, dan Skotlandia, yang memperingatkan AS tentang perannya sebagai contoh negara demokrasi di dunia.
"Apa yang sekarang kita lihat dari Washington adalah serangan yang sama sekali tidak dapat diterima terhadap demokrasi di Amerika Serikat. Presiden Trump bertanggung jawab untuk menghentikan ini. Gambar yang menakutkan, dan mengejutkan yang muncul dari AS," tulis Perdana Menteri Norwegia, Erna Solberg.
Menteri Luar Negeri Irlandia, Simon Coveney juga mengecam peristiwa itu.
Ia melontarkan kekecewaan dan menyebutkan penyerbuan di Capitol Hill itu sebagai serangan yang disengaja terhadap Demokrasi di AS.
Sementara itu, Perdana Menteri Belanda Mark Rutte mengomentari peristiwa itu dengan secara langsung menyindir Presiden Donald Trump yang jabatannya akan segera digantikan oleh Joe Biden.
"Gambar-gambar mengerikan bermunculan dari Washington D.C. Donald Trump yang terhormat, kenali Joe Biden sebagai presiden berikutnya hari ini," sebutnya, seperti dikutip dari CNN, Kamis (7/1/2021).
Saksikan Video Berikut Ini:
Komentar PM Inggris Hingga Pimpinan Komisi Uni Eropa
"Ini bukan Amerika," tulis Perwakilan Tinggi Uni Eropa, Josep Borrell, yang menggambarkan tindakan kekerasan oleh massa itu sebagai "serangan tak terlihat terhadap demokrasi AS, institusi dan supremasi hukumnya."
Amerika Serikat mewakili demokrasi di seluruh dunia," tulis Perdana Menteri Inggris Boris Johnson di Twitter.
"Kongres AS adalah kuil demokrasi. Menyaksikan kejadian malam ini di #WashingtonDC sungguh mengejutkan," ungkap Presiden Dewan Eropa, Charles Michel.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mendesak warga AS untuk menghormati hasil pemilu - seruan yang juga disuarakan oleh Presiden Parlemen Eropa David Sassoli.
Disampaikan Sassoli, "Kami yakin AS akan memastikan bahwa aturan demokrasi dilindungi".
Adapun Pimpinan Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen, yang juga menanggapi peristiwa di Capitol Hill dengan mengatakan: "Saya percaya pada kekuatan institusi dan demokrasi AS. Peralihan kekuasaan yang damai merupakan intinya. Joe Biden memenangkan pemilihan."
"Saya berharap dapat bekerja dengannya sebagai Presiden AS berikutnya," tambahnya.
Sementara beberapa negara lainnya, termasuk Turki, juga memperingatkan warganya untuk mewaspadai kemungkinan munculnya kekerasan lebih lanjut.
"Kami percaya bahwa AS akan mengatasi krisis politik domestik ini dengan matang. Kami merekomendasikan agar warga kami di AS menjauh dari tempat keramaian dan tempat terjadinya kekerasan," kata Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan.
Advertisement