Topan Ana Hantam Fiji, Satu Orang Tewas dan 5 Masih Hilang

Bencana alam topan telah menerpa Fiji hingga mengakibatkan satu orang tewas dan 5 lainnya hilang.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 31 Jan 2021, 15:21 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2021, 15:00 WIB
Perwira tentara Fiji membawa orang-orang ke tempat aman di Barak Sukanaivalu. (Foto: Facebook / Kantor Manajemen Bencana Nasional Fiji)
Perwira tentara Fiji membawa orang-orang ke tempat aman di Barak Sukanaivalu. (Foto: Facebook / Kantor Manajemen Bencana Nasional Fiji)

Liputan6.com, Tuvalu - Setidaknya satu orang tewas dan lima lainnya hilang pada Minggu (31/1) saat Fiji dilanda topan tropis untuk kedua kalinya dalam sebulan.

Topan Ana, badai Kategori Dua, menghantam negara kepulauan Pasifik Selatan itu dengan kecepatan angin hingga 140 kilometer per jam (87 mph) dan hujan lebat, menyebabkan banjir yang meluas. Demikian seperti mengutip laman Channel News Asia, Minggu (31/1/2021).

Kantor Manajemen Bencana Nasional (NDMO) mengatakan seorang pria berusia 49 tahun tenggelam sementara empat nelayan dan seorang bocah lelaki berusia tiga tahun hilang.

Lebih dari 7.600 orang, banyak dari mereka yang diselamatkan dari desa-desa yang banjir, berlindung di pusat-pusat evakuasi.

Laporan media lokal mengatakan anak berusia tiga tahun itu hilang ketika dia menemani kakeknya untuk memeriksa kapal mereka, yang terjebak di tanaman bakau.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Korban Abaikan Peringatan Bencana Alam

Ilustrasi topan badai di pesisir (AFP Photo)
Ilustrasi topan badai di pesisir (AFP Photo)

Direktur NDMO Vasiti Soko mengatakan orang-orang terus mengabaikan peringatan agar tidak keluar selama badai.

"Kami berada di tengah topan dengan banjir yang meluas di seluruh negeri, namun kami terus menerima laporan dari anggota masyarakat, orang dewasa dan anak-anak yang berkeliaran," katanya.

"Mereka harus memperhatikan risiko yang mereka hadapi dan anggota kepolisian Fiji yang dikerahkan untuk menyelamatkan mereka ketika terjadi kecelakaan."

Pada bulan Desember, empat orang tewas dan 23.000 orang meninggalkan rumah mereka ketika topan super Yasa, badai Kategori Lima yang sangat besar, meratakan seluruh desa dengan hembusan angin hingga 345 kilometer per jam.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya