Liputan6.com, Jakarta Tapat hari ini tanggal 2 Februari 1913, Grand Central Terminal di New York dibuka untuk pertama kalinya setelah dibangun selama hampir 10 tahun dari 1903.
Sebelumnya, stasiun tersebut juga merupakan stasiun kereta. Namun, kereta yang dipakai adalah kereta uap tua yang sudah dibangun dari 1879.
Baca Juga
Pada tahun 1902, terjadi kecelakaan antara kereta uap usang yang menewaskan 15 orang.
Advertisement
Dikutip dari History, Selasa (2/2/21), stasiun tersebut sudah sempat diperbaharui untuk menangani peningkatan volume penumpang yang datang dari pinggiran kota. Namun, karena kecelakaan tersebut, sudah jelas perlu diadakan renovasi yang lebih besar.
Cornelius Vanderbilt, seorang insinyur sekaligus tycoon kereta api sedang merencanakan landmark yang kemudian menjadi Grand Central tersebut pada tahun yang sama.
Usulan yang diberi adalah stasiun dengan kereta listrik baru yang tidak akan mengeluarkan asap knaldpot dan dapat beroperasi di bawah tanah.
Petugas perencanaan juga mengubah nama stasiun. Secara teknis, karena tidak ada kereta api yang menuju ke selatan dari Grand Central Station, nama tersebut diganti dari stasiun menjadi terminal dan resmi menjadi Grand Central Terminal.
Yang diharapkan dari renovasi dan peningktan yang memiliki nilai praktis ini adalah dampak signifikan dalam budaya.
Terminal tersebut dirancang untuk mengantarkan New York memasuki abad ke-20.Vanderbilt ingin Grand Central bisa menyaingi Penn Station sebagai pintu gerbang megang ke jantung negara yang berkembang pesat saat dunia sekitarnya semakin saling terhubung.
Ambisi Vanderbilt terwujudkan dalam bentuk fasad marmel putih yang menjulang tinggi dan mural langit-langit yang menggambarkan pandangan Tuhan terhadap langit.
Pembangunan tersebut menghabiskan dana sekitar lebih dari US$ 4 miliar.
Â
Saksikan Video di Bawah Ini:
Diselamatkan oleh Warga New York Ternama
Saat pertama buka, Grand Central lansung mengalami kesuksesan. Tapi, Grand Central mengalami kerusakan parah karena peningkatan penggunaan jalan raya dan pengabaian bertahap.
Langit-langit megah terminal tersebut menghitam karena asap rokok dan pada awal 145, ada seruan untuk merobohkan gedung tersebut.
Pada tahun 1963 dan 1966, Penn Station yang asli di hancurkan. Hal tersebut memicu gerakan untuk melestarikan bangunan arsitektural yang signifikan di New York, termasuk Grand Central.
Mantan ibu negara Jackie Kennedy Onassis, arsitek Philip Johnson, dan beberapa warga New York ternama lainnya membentuk The Committee to Save Grand Central.
Mereka berjuang untuk mempertahankan status Grand Central sebagai sebuah landmark dan memastikan bangunan tersebut tidak akan dirobohkan.
Pemulihan senilai hampir 1,5 Milyar tersebut mulai dibangun pada tahun 1980 yang membangun Grand Central sebagai monumen ramai untuk kekuatan dan kemegahan New York.
Â
Reporter : Paquita GadinÂ
Advertisement