180 Kelompok HAM Dunia Boikot Olimpiade Musim Dingin 2022 di China

Apa yang disebut sebagai boikot diplomatik itu akan melibatkan penarikan duta besar negara bersangkutan selama Olimpiade Musim Dingin 2022 di China.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Feb 2021, 07:04 WIB
Diterbitkan 13 Feb 2021, 07:04 WIB
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)
Ilustrasi Bendera China (AFP/STR)

Liputan6.com, Beijing - Seruan boikot secara diplomatik untuk Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di protes oleh lebih dari 18 kelompok hak asasi manusia (HAM) di dunia.

Dikutip dari laman VOA Indonesia, Sabtu (13/2/2021) hal ini dilakukan lantaran mereka menilai adanya pelanggaran oleh China terhadap ras dan etnis minoritas.

Koalisi Tibet minggu lalu menyerukan kepada pemerintah-pemerintah di dunia agar memboikot Olimpiade 2022 "untuk memastikan (olimpiade) tidak digunakan untuk membuat China semakin berani melakukan pelanggaran HAM dan tindakan keras yang mengerikan oleh pemerintah China terhadap perbedaan pendapat."

Apa yang disebut sebagai boikot diplomatik itu akan melibatkan penarikan duta besar negara bersangkutan selama Olimpiade 2022 dan menangguhkan fungsi konsuler mulai 4-20 Februari.

Penyelenggara yakin aksi itu akan mengirim pesan ke Beijing.

Seruan mereka disampaikan beberapa hari sebelum Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menekan diplomat senior China Yang Jiechi untuk pertanggungjawabannya atas pelanggaran hak asasi manusia, khususnya di Xinjiang, Tibet dan Hong Kong.

Menurut situs web Canada Global News, belasan anggota parlemen Kanada menandatangani surat terbuka yang menyerukan agar Olimpiade dipindahkan ke luar China.

 

Simak video pilihan di bawah ini:

Dugaan Pelanggaran HAM di China

Massa Aksi Bela Muslim Uighur
Massa sejumlah ormas Islam membawa poster saat aksi bela Uighur di depan Kedutaan Besar China, kawasan Kuningan, Jakarta, Jumat (27/12.2019). Mereka memprotes dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) oleh pemerintah China kepada etnis muslim Uighur di Xinjiang. (Merdeka.com/Imam Buhori)

Media yang dikendalikan pemerintah China, Global Times, menanggapi dengan sebuah tajuk rencana yang memperingatkan agar negara-negara tidak memboikot perhelatan olah raga itu dengan mengatakan, “China pasti akan membalas dengan keras.”

Sophie Richardson, direktur Human Rights Watch untuk China, mengatakan pesan itu sangat berbeda dari slogan "Beijing Menyambut Anda" ketika negara itu menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2008.

"Jika pemerintah China menghabiskan banyak energi untuk mengakhiri pelanggaran HAM seperti halnya untuk propaganda yang tidak bersahabat, mungkin diskusi tentang boikot akan memudar," katanya kepada VOA melalui email.

Saat ini, pendirian resmi Komite Olimpiade Internasional adalah OIC hanyalah badan olahraga yang tidak terlibat dengan politik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya