Korsel Target Vaksinasi 12 Juta Orang di Pertengahan 2021

Pemerintah Korea Selatan (Korsel) menargetkan vaksinasi 12 juta orang pada pertengahan 2021.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 13 Mar 2021, 07:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2021, 07:00 WIB
Melihat Petugas Medis di Korea Selatan Latihan Suntik Vaksin COVID-19
Seorang pekerja medis menghadiri sesi pelatihan untuk mempelajari cara memberikan suntikan vaksin COVID-19 di Asosiasi Perawat Korea di Seoul, Korea Selatan (17/2/2021). Korea Selatan berencana untuk memulai inokulasi virus COVID-19 dengan vaksin AstraZeneca pada 26 Februari mendatang. (AP Photo/Ah

Liputan6.com, Seoul - Pemerintah Korea Selatan (Korsel) akan mengebut program vaksinasi pada semester I tahun 2021. Targetnya, 12 juta orang sudah mendapat vaksin COVID-19 pada pertengahan tahun. 

"Pada pertengahan tahun ini, pemerintah akan bekerja untuk menyelesaikan administrasi vaksin tahap awal kepada 12 juta warga negara," ucap Perdana Menteri Chung Sye-kyun, seperti dilaporkan Yonhap, Jumat (12/3/2021).

Program percepatan ini akan dimulai pada April mendatang. Pemerintah juga sudah mengamankan jumlah vaksin yang cukup untuk 70 juta orang melalui fasilitas COVAX dan kontrak pemerintah dengan lima perusahaan obat.

Korsel saat ini melakukan vaksinasi dengan vaksin Pfizer dan AstraZeneca. Lansia di Korsel kini sudah boleh divaksin dengan AstraZeneca.

Terkait sekolah tatap muka, pemerintah Korsel akan memprioritaskan dahulu para guru di sekolah kebutuhan khusus, serta guru kesehatan di sekolah. Sementara itu, guru-guru lainnya akan menyusul.

**Ibadah Ramadan makin khusyuk dengan ayat-ayat ini.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


AS Juga Kebut Vaksinasi

FOTO: Joe Biden Batalkan Larangan Transgender Masuk Militer AS Era Donald Trump
Presiden Amerika Serikat Joe Biden setelah menandatangani Perintah Eksekutif yang membatalkan larangan bagi transgender untuk masuk militer AS pada era Donald Trump di Kantor Oval Gedung Putih, Washington, Senin (25/1/2021). (AP Photo/Evan Vucci)

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah menandatangani stimulus senilai US$ 1,9 triliun untuk bantuan penanganan Virus Corona COVID-19 di negaranya.

Beberapa jam usai penandataganan itu, Biden menyatakan bahwa ia akan mengarahkan negara bagian AS untuk membuat semua orang dewasa memenuhi syarat untuk divaksiniasi COVID-19 paling lambat 1 Mei. 

Dalam sebuah pidato dari Gedung Putih yang disiarkan televisi lokal, Biden pun mengimbau agar warga AS tetap waspada terhadap Virus Corona. Biden mengatakan, dia bekerja untuk mempercepat program vaksinasi COVID-19 guna menciptakan aktivitas normal yang lebih besar di AS pada liburan Hari Kemerdekaan 4 Juli mendatang.

Tanggal itu adalah tujuan baru bagi Presiden AS, yang telah memperingatkan warga akan dampak krisis dan kematian tambahan yang mungkin masih akan terjadi - dengan 530.000 orang yang telah meninggal dunia akibat COVID-19 di AS, tertinggi dari negara mana pun. 

Saat menceritakan tentang korban pandemi yang telah melanda AS, Biden menuturkan, "Foto dan video dari 2019 serasa diambil di era lain. Liburan terakhir. Ulang tahun terakhir bersama teman-teman. Liburan terakhir bersama keluarga besar".

"Meskipun berbeda untuk setiap orang, kita semua kehilangan sesuatu," kata Biden, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (12/3/2021).

"Penyangkalan selama berhari-hari, lalu berminggu-minggu, lalu berbulan-bulan, yang menyebabkan lebih banyak kematian, lebih banyak infeksi, lebih banyak stres, lebih banyak kesepian," tambahnya. 

 


AS Akan Miliki Cukup Vaksin COVID-19 pada Akhir Mei 2021

Hari Pertama Joe Biden Jadi Presiden AS
Presiden Joe Biden saat berada pertamanya di Ruang Oval, Gedung Putih di Washington, Rabu (20/1/2021). Pada hari pertamanya menjabat, Presiden Amerika Serikat Joe Biden menandatangani sejumlah tindakan eksekutif di Gedung Putih. (AP Photo/Evan Vucci)

Gedung Putih mengatakan akan memiliki pasokan vaksin yang cukup untuk memvaksinasi penduduk AS pada akhir Mei 2021.

Diketahui, ada sekitar 10 persen warga AS sejauh ini telah divaksinasi COVID-19.

Biden juga menyatakan ada tambahan pasukan AS yang akan membantu dalam upaya vaksinasi, menambahkan bahwa keluarga dan teman harus dapat berkumpul lagi dalam kelompok-kelompok kecil pada 4 Juli mendatang - hari libur yang dirayakan banyak warga AS dengan perayaan di luar ruangan, sajian hot dog, dan kembang api.

Gedung Putih juga berupaya untuk memperluas komunitas yang dapat divaksinasi yaitu dokter gigi, ahli mata, paramedis, dokter hewan, dan mahasiswa kedokteran.

Dketahui bahwa pada 2020 lalu, Biden berkampanye dengan janji bahwa dia akan mengatasi pandemi lebih efektif dari pendahulunya, Donald Trump.

Hal itu adalah dengan menekankan penggunaan masker di publik.

Ia juga mendorong warga AS untuk terus melakukan upaya mitigasi - memakai masker, menjaga jarak secara sosial, dan mempraktikkan kebersihan yang baik - untuk menghentikan penyebaran virus saat kecepatan vaksinasi meningkat.

Namun, sejumlah negara bagian AS kini telah melonggarkan pembatasan.

"Kami menghadapi dan mengatasi salah satu periode terberat dan paling gelap dalam sejarah negara ini, periode tergelap yang pernah kami lihat," kata Biden, yang menambahkan: "Saya berjanji kalian akan jadi lebih kuat".


Infografis Vaksin COVID-19:

Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Perbandingan Vaksin Covid-19 Sinovac dengan AstraZeneca. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya