Liputan6.com, New Delhi - Perdana Menteri India Narendra Modi telah memperingatkan soal kebangkitan virus Corona COVID-19 di negara yang dipimpinnya.
Menurut Modi, virus Corona COVID-19 yang menyebut serangan pandemi seperti badai karena infeksi baru melebihi 250.000 sehari.
Baca Juga
Kini, rumah sakit di India berisiko kewalahan di beberapa daerah akibat jumlah pasien yang bertambah.
Advertisement
Pemerintahnya menghadapi kritik yang meningkat atas penanganan krisis pandemi, obat-obatan, alat uji coba, dan tempat tidur di rumah sakit tetap kekurangan pasokan oksigen, demikian dikutip dari laman The Guardian, Rabu (21/4/2021).
Modi, mengatakan bahwa penguncianskala besar untuk mengadapi krisis dilihat sebagai upaya terakhir.
Kekhawatiran baru atas gelombang kedua Covid-19 datang ketika perdana menteri Inggris, Boris Johnson, membatalkan perjalanan yang direncanakan awal pekan ini.
Saat itu, India ditambahkan ke "daftar merah" perjalanan Inggris di tengah kekhawatiran atas varian baru yang telah muncul di negara tersebut.
Dalam pidato nasionalnya pada hari Selasa, PM India berusaha meyakinkan orang India dengan janji vaksinasi untuk semua orang yang berusia 19 tahun ke atas.
"Negara ini saat ini sedang berjuang dalam pertempuran yang sangat besar melawan Covid-19. Situasi telah membaik untuk sementara waktu, tetapi gelombang Covid-19 kedua datang seperti badai," kata Modi.
"Saya menyampaikan belasungkawa kepada semua orang yang telah kehilangan orang yang mereka cintai karena Covid-19. Sama seperti anggota keluargamu, aku bersamamu di saat-saat kesedihan ini. Pertempurannya panjang dan sulit, tapi kami harus mengatasinya bersama dengan dedikasi dan keberanian kami."
Saksikan Video Berikut Ini:
Faktor Gelombang Kedua COVID-19
Menurut para ahli, pembukaan ekonomi secara penuh setelah penguncian yang melumpuhkan tahun lalu, festival keagamaan massal, dan demonstrasi politik di negara bagian yang mengadakan pemilihan, telah memperburuk infeksi pada gelombang kedua.
Hampir satu juta umat memadati tepi Sungai Gangga di kota utara Haridwar pada Senin (12/4) untuk bergabung dalam festival Kumbh Mela atau festival kendi selama berbulan-bulan, hingga mempertaruhkan lonjakan infeksi.
"Kerumunan di sini melonjak ... polisi terus-menerus mengimbau orang-orang untuk menjaga jarak sosial," kata pejabat polisi Sanjay Gunjyal kepada Reuters di situs tersebut.
Pemilihan juga dijadwalkan di empat negara bagian besar bulan ini, dengan Perdana Menteri Narendra Modi akan melakukan perjalanan ke negara bagian timur Benggala Barat untuk mengatasi demonstrasi yang akan menarik ribuan orang.Â
Advertisement