Sehari 3.689 Meninggal, India Tambah 392 Ribu Kasus COVID-19

Update kasus COVID-19 di India. Masih ada 3,3 juta kasus aktif.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 02 Mei 2021, 17:04 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2021, 15:00 WIB
FOTO: Barisan Jasad Korban COVID-19 di India Antre untuk Dikremasi
Jasad korban virus corona COVID-19 berbaris untuk dikremasi di tempat kremasi di New Delhi, India, Rabu (28/4/2021). Berdasarkan data Johns Hopkins University, Rabu (28/4/2021), kasus COVID-19 di India mencapai 17,6 juta. (Money SHARMA/AFP)

Liputan6.com, Delhi - Kasus COVID-19 di India bertambah 392 ribu pada Minggu (2/5/2021). Total kasus menjadi 19,5 juta.

Menurut data Kementerian Kesehatan India, total kasus aktif mencapai 3,3 juta. Angka kematian 215 ribu, pasien sembuh 15,9 juta, dan kasus aktif 3,3 juta.

Kasus aktif tertinggi berada di Rajasthan dengan 1,8 juta kasus aktif. Itu setara 30 persen kasus di India. Sementara, Gujarat mencatat 1,4 juta kasus atau 25 persen kasus nasional.

Berikut lima negara bagian di India dengan total kasus tertinggi:

1. Maharashtra: 4,6 juta kasus

2. Kerala: 1,6 juta

3. Karnataka: 1,5 juta

4. Uttar Pradesh: 1,2 juta

5. Tamil Nadu: 1,1 juta

Menteri Kesehatan India, Dr. Harsh Vardhan, mengimbau agar masyarakat tetap memakai masker denan benar saat keluar. Warga yang punya gejala juga diminta langsung isolasi, serta tidak panik, dan mendaftar vaksinasi COVID-19.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Pakar Pandemi AS Imbau India Lockdown Nasional Akibat Tsunami Covid-19

Kematian Corona di India Melesat
Polisi Delhi berjaga-jaga pada hari pertama lockdown diberlakukan di ibu kota India, New Delhi, Selasa (20/4/2021). India pada Selasa (20/4) melaporkan 259.170 infeksi baru dan 1.761 kematian akibat Covid-19 dalam 24 jam terakhir. (AP Photo/Manish Swarup)

 India harus masuk ke lockdown selama beberapa minggu untuk meredam lonjakan kasus Covid-19 yang mematikan saat ini, kata penasihat pandemi top pemerintah AS, Anthony Fauci dalam komentar yang diterbitkan Sabtu 1 Mei 2021.

Pemerintahan Perdana Menteri India Narendra Modi telah menolak memberlakukan penguncian nasional setelah shutdown nasional setahun yang lalu menyebabkan penderitaan manusia yang meluas dan pukulan ekonomi yang menyakitkan. 

"Saya pikir yang paling penting dalam waktu dekat adalah mendapatkan oksigen, mendapatkan persediaan, mendapatkan obat, mendapatkan APD, hal-hal semacam itu," kata harian Indian Express seperti dikutip Fauci dalam sebuah wawancara.

"Tetapi juga, salah satu hal langsung yang harus dilakukan adalah pada dasarnya menyebut lockdown negara," kata Fauci seperti dikutip dari Channel News Asia, Minggu (2/5).

"Dan jika Anda melakukan lockdown, Anda tidak perlu menutup selama enam bulan. Anda dapat melakukan untuk sementara guna mengakhiri siklus penularan," tambahnya.

"Tidak ada yang suka mengunci negara ... Tetapi jika Anda melakukannya hanya selama beberapa minggu, Anda bisa memiliki dampak yang signifikan pada dinamika wabah."

India mencatat lebih dari 400.000 kasus baru pada hari Sabtu dan menambahkan lebih dari tujuh juta infeksi pada bulan April, membuat sistem perawatan kesehatannya kewalahan di banyak tempat.

Infografis COVID-19:

Infografis Varian B117 Covid-19 Seperti di India Sudah Masuk Indonesia
Infografis Varian B117 Covid-19 Seperti di India Sudah Masuk Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya