Liputan6.com, Jakarta - Kota terbesar kedua di Australia, yaitu Melbourne, akan mengizinkan lima juta penduduknya untuk melakukan perjalanan lebih dari 25 kilometer dari rumah mereka.
Melbourne juga akan mengakhiri aturan wajib mengenakan masker di luar ruangan mulai 18 Juni mendatang, meskipun kota itu masih menangani kasus-kasus COVID-19.
Akhir pekan lalu, Melbourne mengakhiri lockdown ketat yang diberlakukan selama dua minggu - lockdown keempat sejak awal pandemi.Â
Advertisement
"Victoria berada dalam kondisi terbaiknya ketika kita semua bersama-sama ... negara bagian akan dinuka kembali mulai besok malam", kata Pejabat Perdana Menteri negara bagian Victoria, James Merlino kepada wartawan, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (16/6/2021).
Meskipun masih ada sedikit penambahan kasus COVID-19 di kompleks townhouse, Melbourne secara bertahap akan melonggarkan pembatasan.
Kapasitas dalam pertemuan publik akan meningkat menjadi 20 orang sementara larangan berkumpul di rumah-rumah warga juga akan dicabut.
Â
Â
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Victoria Laporkan Penambahan Kasus Lokal COVID-19
Fasilitas gym juga sudah bisa dibuka di seluruh Melbourne, tak lupa dengan tetap mempraktikkan social distancing.
Pada Rabu (16/6), negara bagian Victoria melaporkan lima kasus lokal COVID-19 yang semuanya terkait dengan cluster townhouse, menjadikan total infeksi di sana menjadi delapan orang.
Para pejabat menganggap kasus-kasus baru menimbulkan risiko penyebaran lokal yang rendah karena semuanya terkait dengan wabah yang sebelumnya sudah ada - tetapi memperingatkan warga untuk secara ketat mengikuti aturan social distancing.
"Ini belum berakhir sama sekali ... tolong jangan kembali ke aktivitas yang menunjukkan sama sekali tidak ada risiko," kata Kepala Petugas Kesehatan negara bagian Victoria, Brett Sutton selama konferensi pers yang disiarkan di televisi lokal.
Advertisement