Liputan6.com, Pyongyang - Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, kembali mengungkap kekesalannya pada pejabat yang dinilai tidak cakap dalam melawan COVID-19. Selama ini, Korut masih mengklaim aman dari COVID-19.
Pemerintah Korut menilai pejabat-pejabat itu pasif sehingga menghalangi upaya penanggulangan COVID-19.
Advertisement
Baca Juga
Kabar dari Korut menjadi berita paling disorot pembaca isu internasional di Liputan6.com, Senin (1/7/2021).
Adapun isu lain yang juga menarik perhatian adalah terkait update COVID-19 keprihatinan Palang Merah Internasional terhadap kondisi di Indonesia.
Berikut daftar artikelnya:
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
1. Kim Jong-un Pecat Pejabat
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un telah menggantikan beberapa pejabat tinggi setelah "insiden serius" dalam upaya negara itu untuk mempertahankan diri dari COVID-19.
Kim Jong-un menambahkan bahwa "ketidakmampuan dan tidak bertanggung jawab para pejabat senior adalah faktor utama yang menghambat pelaksanaan tugas-tugas penting", menambahkan bahwa mereka "terpikat oleh keegoisan dan kepasifan". Sebelumnya, Kim telah memperingatkan rakyatnya untuk bersiap menghadapi "situasi terburuk".
Advertisement
2. Update COVID-19 pada 30 Juni 2021
Total infeksi Virus Corona COVID-19 di seluruh dunia pada hari Rabu per pukul 09.50 WIB telah mencapai 181.744.399 kasus, berdasarkan data Johns Hopkins University.
Data Johns Hopkins University juga menunjukkan ada 2.999.584.190 orang yang sudah menerima suntikan vaksin COVID-19 di seluruh dunia.
3. Palang Merah Internasional Prihatin dengan Situasi RI
Komunitas Palang Merah Internasional menyebut bahwa lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia berada di ambang "malapetaka" karena varian Delta yang lebih menular mendominasi transmisi dan mencekik sistem rumah sakit dalam pandemi terburuk di wilayah Asia Tenggara.
Mengutip Channel News Asia, Rabu (30/6), Indonesia telah melaporkan rekor infeksi COVID-19 harian lebih dari 20.000 dalam beberapa hari terakhir, dalam gelombang infeksi baru yang dipicu oleh munculnya varian virus yang sangat mudah menular dan peningkatan mobilitas setelah libur Lebaran.
Advertisement