Liputan6.com, Jakarta Kasus COVID-19 dunia tercatat terus bertambah dari hari ke hari. Per Jumat (9/7/2021), sudah 185.573.594. Dengan angka kematian mencapai 4.010.729 dan vaksinasi yang terdata mencapai 3.356.247.321.
Demikian menurut data yang dikumpulkan Johns Hopkins University. Di mana Amerika Serikat masih menduduki puncak kasus COVID-19, dan Indonesia di urutan ke-16.
Baca Juga
Sementara itu, menurut situs World o Meter, Indonesia masih menempati posisi ke-4 sebagai negara di Asia dengan kasus COVID-19 terbanyak.
Advertisement
Sedangkan di ASEAN, Indonesia berada di peringkat teratas negara dengan kasus COVID-19 terbanyak.
Berikut ini data total kasus COVID-19 dari 10 negara ASEAN selengkapnya:
- Indonesia 2,417,788
- Filipina 1,461,455
- Malaysia 808,658
- Thailand 317,506
- Myanmar 180,055
- Singapura 62,678
- Kamboja 59,045
- Vietnam 24,810
- Laos 2,537
- Brunei Darussalam 266
Angka Kematian Akibat COVID-19 Dunia Tembus 4 Juta, WHO: Dunia Berada di Titik Berbahaya
Jumlah kematian global akibat COVID-19 telah mencapai empat juta, karena kesenjangan yang semakin besar dalam akses vaksin membuat negara-negara miskin terpapar wabah jenis yang lebih menular.
Bahkan ketika peluncuran vaksin COVID-19 yang cepat memungkinkan kehidupan untuk mulai kembali normal di negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat, hanya dibutuhkan 82 hari untuk satu juta kematian terakhir, dibandingkan dengan 92 hari untuk satu juta sebelumnya, menurut data dari Universitas John Hopkins.
Laporan yang dikutip dari Channel News Asia, Kamis (8/7/2021) menyebut, jumlah korban sebenarnya bisa jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan karena perhitungan yang tidak konsisten di seluruh dunia.
Dunia yang berkembang sedang menanggung peningkatan jumlah kematian. India menyumbang 26 persen dari peningkatan, dan Brasil sekitar 18 persen.
"Jumlah kematian global akibat Virus Corona COVID-19 telah mencapai 4 juta," kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Rabu 7 Juli seperti dikutip dari DW. Badan kesehatan PBB meminta pemerintah untuk berhati-hati dalam mencabut langkah-langkah yang bertujuan memerangi pandemi.
"Dunia berada pada titik berbahaya dalam pandemi ini," kata kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan jumlah korban terbaru adalah perkiraan yang terlalu rendah dari jumlah kematian sebenarnya.
Advertisement