Israel Catat Hampir 4.000 Kasus COVID-19 Sehari, Tertinggi Sejak Maret

PM Israel Naftali Bennett meminta ada pengetatan aturan untuk mencegah kenaikan kasus COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Agu 2021, 20:35 WIB
Diterbitkan 03 Agu 2021, 20:35 WIB
Potret Israel Buka Aktivitas Ekonomi Usai Longgarkan Karantina Covid-19
Orang-orang makan di restoran setelah pembatasan virus corona dilonggarkan di Tel Aviv, Minggu (7/3/2021). Israel membuka kembali sebagian besar ekonominya sebagai bagian dari fase terakhir pencabutan kebijakan lockdown yang berlaku sejak September tahun lalu. (AP Photo/Ariel Schalit)

Liputan6.com, Tel Aviv - Israel mencatat hampir 4.000 kasus COVID-19 sehari pada Selasa (3/8/2021). Perdana Menteri Naftali Bennett pun mendukung adanya pembatasan baru.

Menurut laporan Haaretz, kasus yang mencapai 3.818 dalam sehari ini merupakan yang tertinggi sejak Maret lalu. Hasil positif tes corona juga naik hingga 3,78 persen.

Israel saat ini sedang menggencarkan vaksin booster untuk warga lansia berjumlah hampir 40 ribu orang. Orang-orang dengan penyakit penyerta juga mendapat booster.

Salah satu vaksin yang digunakan di Israel adalah Pfizer.

Dirjen Kementerian Kesehatan Israel, Nachman Ash, mengaku sudah khawatir dengan naiknya kasus di Israel. Pembatasan sosial juga sedang dipertimbangkan untuk melawan varian Delta.

Meski demikian, Ash menyebut pembatasan yang baru diusahakan agar tidak melumpuhkan ekonomi Israel. Ia juga menjelaskan bahwa warga yang mendapat suntikan vaksin booster sejauh ini tak melaporkan efek samping.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Presiden Israel Isaac Herzog Terima Suntikan Ketiga Vaksin Pfizer

Isaac Herzog menjadi presiden baru Israel.
Isaac Herzog menjadi presiden baru Israel. Dok: AP Photo/Manuel Balce Ceneta, File

Presiden Israel Isaac Herzog menerima dosis ketiga suntikan vaksin COVID-19 Pfizer/BioNTech pada Jumat (30/7).

"Kami memulai vaksinasi booster, sehingga kehidupan di Israel dapat kembali normal sesegera mungkin", kata Presiden Herzog, usai menerima suntikan ketika vaksin COVID-19 di rumah sakit Sheba di Ramat Gan, dekat Tel Aviv, seperti dikutip dari AFP. 

Sebelumnya, pada Kamis (29/7) Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengumumkan dimulainya kampanye vaksinasi booster bagi warga lansia.

Langkah tersebut dilakukan karena kekhawatiran atas meningkatnya kasus COVID-19 varian Delta dengan cepat.

"Israel adalah pelopor dalam melanjutkan suntikan vaksin dosis ketiga untuk warga berusia 60 tahun ke atas," kata PM Bennett yang menemani Presiden Herzog vaksinasi ke rumah sakit.

"Perang melawan pandemi COVID-19 adalah pertarungan global. Satu-satunya cara kita bisa mengalahkan COVID-19 adalah dengan bekerja sama," tuturnya.

"Bersama berarti berbagi informasi, bersama berarti berbagi metode, teknologi, wawasan, dan langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti. Israel terbuka untuk berbagi semua informasi yang dapat kita peroleh dari langkah berani ini. Kita dapat menang bersama," pungkasnya.

Infografis COVID-19:

Infografis Cek Fakta
Infografis Cek Fakta: Kumpulan Hoaks Seputar Covid 19 terbaru yang beredar di WhatsApp (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya