Antrean Tes COVID-19 Berantakan, China Copot Direktur RS Terkait

Pemerintah China menghukum pejabat di kota wisata karena muncul penyebaran COVID-19.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 05 Agu 2021, 15:35 WIB
Diterbitkan 05 Agu 2021, 15:35 WIB
FOTO: Kemeriahan Peringatan 100 Tahun Partai Komunis China
Presiden China Xi Jinping terlihat pada layar selama pertunjukan gala menjelang peringatan 100 tahun berdirinya Partai Komunis China di Beijing, China, 28 Juni 2021. Partai Komunis China akan merayakan HUT ke-100 pada 1 Juli 2021. (AP Photo/Ng Han Guan)

Liputan6.com, Zhengjianjie - Kota wisata Zhangjiajie di provinsi Hunan, China, sedang diserang varian Delta dari COVID-19. Salah satu klaster berasal dari performa hiburan untuk para turis, sehingga memicu penyebaran virus ke setidaknya delapan provinsi.

Akibat hal ini, pemerintah kota Zhangjiajie menghukum 20 pejabat dan pegawai publik karena respons yang lambat dalam mencegah pencegahan, demikian laporan media pemerintah China, Global Times, dikutip Kamis (5/8/2021).

Orang-orang yang dihukum mulai dari pejabat distrik, direktur rumah sakit, dan personel terkait pertunjukkan untuk turis.

Deng Huabin, direktur departemen gawat darurat di RS Rakyat Zhangjiajie juga dicopot. Ia dinilai tidak beres mengatur kerumunan saat tes PCR. Amburadulnya antrean disebut berisiko menambah parah situasi di rumah sakit.

Seorang kepala departemen kesehatan masyarakat di distrik Yongding dicopot dari jabatannya. Ia dianggap tak kompeten dalam memantau implementasi pencegahan virus corona di distriknya. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Panic Buying Terjadi di Supermarket Wuhan China

Potret Warga Wuhan Ramai-Ramai Tes COVID-19
Warga mengantre untuk tes virus corona Covid-19 di Wuhan di provinsi Hubei tengah China (3/8/2021). Otoritas di Kota Wuhan, China menggelar tes COVID-19 massal bagi seluruh populasinya. (AFP/STR)

Wuhan juga kembali kedatangan kasus COVID-19. Warga lantas melakukan panic buying.

Dikutip dari news.com.au, Rabu (4/8) warga lokal di Wuhan yang tinggal di bekas daerah 'ground zero' virus terlihat menyerbu rak-rak supermarket karena meningkatnya kasus infeksi Virus Corona di kota itu - memicu kekhawatiran akan diberlakukannya lockdown.

Wuhan juga telah menggelar tes COVID-19 massal - setelah menghadapi wabah baru Virus Corona, yang pertama kali terjadi dalam setahun.

Kota berpenduduk 11 juta orang di China tengah itu merupakan kota terbaru yang melakukan tes COVID-19 massal di seluruh kota setelah 8 infeksi baru dilaporkan pada Selasa (3/8).

Diketahui bahwa China telah menghadapi wabah baru di sejumlah kota, dan mencatat rekor kasus infeksi karena COVID-19 varian Delta yang menyebar dengan cepat - mencapai 20 kota di lebih dari puluhan provinsi.

Di Nanjing, 9 petugas kebersihan bandara internasional diyakini telah memicu rantai kasus di seluruh negeri, dengan 414 kasus dilaporkan dalam dua pekan terakhir.

Infografis COVID-19:

Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Yuk Hindari 9 Kesalahan Ketika Gunakan Masker Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya