Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia bersama Head of the Office of the Pacific DFAT Australia, Mr. Ewen McDonald telah bersama-sama memimpin diskusi yang membahas isu-isu prioritas di kawasan Pasifik.
Diskusi tersebut diselenggarakan secara virtual pada Kamis (12/8).
Baca Juga
Kegiatan itu bertajuk Informal Discussion on the Pacific, membahas mengenai perspektif Indonesia dan Australia dalam menghadapi berbagai tantangan di kawasan Pasifik, termasuk keamanan, perubahan iklim, konektivitas, pembangunan manusia, dan pandemi COVID-19.
Advertisement
Dikutip dari laman Kemlu.go.id, Jumat (13/8/2021) kedua pihak juga berdiskusi tentang peran organisasi regional seperti Pacific Islands Forum (PIF) dan Melanesian Spearhead Group (MSG) dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat Pasifik, termasuk dalam mengatasi ancaman dari perubahan iklim maupun pemenuhan Sustainable Development Goals (SDGs).
Untuk itu, Indonesia dan Australia bersama-sama sampaikan komitmen untuk memperkuat kolaborasi di kawasan Pasifik, baik untuk jangka panjang maupun dalam mendorong percepatan pemulihan ekonomi yang saat ini terdampak oleh pandemi, kata Kemlu RI.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Prinsip Inklusivitas dari ASEAN
Dirjen Aspasaf yang mewakili Kementerian Luar Negeri tekankan mengenai prinsip inklusivitas dari ASEAN yang dapat mendukung arsitektur regional di Pasifik.
Kemlu RI menyampaikan bahwa, di bawah ASEAN Outlook on the Indo-Pacific, ASEAN juga dapat memainkan peran dalam meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat di Pasifik.
Informal Discussion on the Pacific diselenggarakan secara rutin sejak tahun 2016.
Dialog ini dibentuk atas keinginan kedua negara, sebagai tetangga yang baik, berkontribusi bagi pemajuan kawasan Pasifik. Kedua belah pihak harapkan agar diskusi hari ini dapat menghasilkan program kolaborasi konkret di waktu yang akan datang.
Advertisement