Berkat Kamus Bahasa Indonesia-Khmer, Warga Kamboja Raih Penghargaan

Warga Kamboja dapat penghargaan dari KBRI Phnom Penh karena tulis kamus Bahasa Indonesia-Khmer.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 19 Agu 2021, 09:33 WIB
Diterbitkan 19 Agu 2021, 09:30 WIB
Upacara HUT ke-76 RI oleh KBRI Phnom Penh di Kamboja.
Upacara HUT ke-76 RI oleh KBRI Phnom Penh di Kamboja. Dok: KBRI Phnom Penh

Liputan6.com, Phnom Penh - KBRI Phnom Penh memberikan penghargaan kepada warga Kamboja yang menyusun kamus Bahasa Indonesia-Khmer. Sosok itu bernama Ek Sopheun.

Ek Sopheun dinilai berjasa dalam internasionalisasi Bahasa Indonesia. Para pelajar dari Kamboja pun bisa lebih mudah untuk mempelajari Bahasa Indonesia yang notabene memiliki penutur terbesar di Asia Tenggara.

Penghargaan diberikan pada upacara HUT ke-76 RI. 

“Apa yang dilakukan oleh Saudara Ek Sopheun ini menjadi salah satu bukti nyata bahwa warga negara asing yang mencintai Indonesia dapat menghasilkan karya yang membantu penyebaran kecintaan terhadap budaya dan bahasa Indonesia,” ucap Duta Besar Besar RI untuk Kerajaan Kamboja Sudirman Haseng dalam keterangan resmi, Rabu (18/8/2021).

Upacara diadakan dengan jumlah tamu yang minimalis dan tampak mengikuti protokol kesehatan.

Ek Sopheun mendapatkan gelar sarjana dan magister di Universitas Mpu Tantular di Indonesia, dan saat ini menjadi salah satu pegawai setempat di KBRI Phnom Penh.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Penghargaan untuk WNI

Mengunjungi Candi Angkor Wat Kamboja Kala Heboh Corona
Sejumlah wisatawan berjalan di Candi Angkor Wat, Provinsi Siem Reap, Kamboja, Kamis (5/3/2020). Menurut World Travel and Tourism Council, wabah virus corona (COVID-19) membuat sektor pariwisata dunia kehilangan USD 22 miliar. (TANG CHHIN Sothy/AFP)

Pada kesempatan itu, KBRI Phnom Penh juga memberikan penghargaan kepada seorang WNI karena jasa-jasanya membantu KBRI dalam penyelamatan dan pelindungan sejumlah WNI yang menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO). 

Ia adalah Edwin Unandar, WNI yang bermukim di kota Chrey Thom, Provinsi Kandal.

Duta Besar Sudirman Haseng berkata peran Edwin Unandar cukup signifikan dalam upaya pelindungan WNI yang menjadi korban TPPO di Chrey Thom, dengan memberikan informasi mengenai dugaan TPPO kepada KBRI dan memberikan bantuan logistik termasuk makanan dan akomodasi kepada para korban sambil menunggu kedatangan tim KBRI.

Dubes Sudirman berkata aksi Edwin adalah contoh nyata bahwa sinergi antara KBRI dan diaspora Indonesia sangat krusial dan bernilai penting, dalam berbagai bidang, termasuk pelindungan WNI.

"Saya berharap apa yang dilakukan saudara Edwin ini akan menjadi contoh teladan bagi diaspora lainnya untuk berbagi dan mengulurkan bantuan untuk saudara sebangsa, karena di tanah rantau kita semua bersaudara,” tegas Dubes Sudirman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya