Liputan6.com, Jakarta - Seluruh WNI dari Afghanistan yang dievakuasi setelah Taliban berkuasa telah tiba dengan selamat di Indonesia. Pesawat militer TNI yang membawa mereka telah tiba sekitar pukul 03.00 WIB dini hari di Bandara Halim Perdanakusuma.
"26 orang WNI yang dievakuasi dalam kondisi baik. Catatan satu orang diplomat kurang sehat dan non-COVID," ujar Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam konferensi pers virtual dari Bandara Halim Perdanakusuma, Sabtu (221/8/2021).
Baca Juga
Menlu Retno menyambut kedatangan mereka di Bandara Halim Perdanakusuma, didampingi Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan jajarannya.
Advertisement
Menlu perempuan pertama Indonesia tersebut mengatakan bahwa seluruh orang yang terlibat dalam evakuasi WNI dari Afghanistan bakal menjalani prosedur kesehatan sesuai ketentuan yang berlaku.
"Semua evacuee dan seluruh tim evakuasi akan langsung menjalani protokol kesehatan sesuai aturan ketibaan dari luar negeri," jelas Menlu Retno.
Dalam misi evakuasi WNI dari Afghanistan tersebut, imbuh Menlu Retno, ada juga warga negara asing yang ikut serta setelah pemerintah yang bersangkutan meminta bantuan.
"Ada 5 warga negara Filipina yang ikut dalam misi evakuasi Indonesia dari Afghanistan setelah pemerintahnya meminta bantuan," pungkasnya.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ucap Syukur
Sebelumnya, dalam awal sambutan Menlu Retno tak lupa menyampaikan rasa syukur bahwa proses evakuasi WNI dari Afghanistan --yang tengah dikuasai Taliban-- bisa berjalan lancar.
"Dengan mengucap rasa syukur yang luar biasa. Alhamdulillah pada dini hari ini WNI dari Afghanistan telah berhasil kita evakuasi dan baru saja tiba dengan selamat di Jakarta," ujar Menlu Retno dalam konferensi pers virtual.
Pada kesempatan tersebut, Mantan Dubes Belanda untuk Indonesia itu memaparkan rencana evakuasi para WNI dari Afghanistan yang dilakukan dengan perencanaan matang.
"Rencana evakuasi ini dirancang dan dipersiapkan dengan matang selama beberapa hari. Secara hati-hati dan low key. Kehati-hatian dan sifat low key ini diperlukan mengingat adanya dinamika di lapangan yang sangat tinggi dan situasi yang sangat cair. Semua kehati-hatian ini harus dilakukan demi keselamatan WNI dan evacuee lainnya, serta demi kelancaran misi evakuasi secara keseluruhan," paparnya.
Advertisement