Berwarna Biru Berkilau, Jenis Nyamuk Ini Disebut yang Terindah di Dunia

Nyamuk jenis tropis ini diklaim terunik di dunia.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Sep 2021, 19:53 WIB
Diterbitkan 02 Sep 2021, 19:40 WIB
Nyamuk Sabethes cyaneus (Sumber: Facebook / Environmental News)
Nyamuk Sabethes cyaneus (Sumber: Facebook / Environmental News)

Liputan6.com, Jakarta - Nyamuk cantik bernama Sabethes cyaneus ditemukan di hutan tropis Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Nyamuk ini adalah jenis nyamuk tropis yang sulit ditangkap.

Sabethes terkenal dengan warna birunya yang berkilau dan bulu yang berbentuk seperti dayung yang dibentuk oleh sisik memanjang, serta terletak di tibia setiap kaki tengah. 

Kedua kaki belakang yang melengkung di atas tubuh saat sedang makan juga mengesankan dan membuatnya telihat lebih megah. Mengagumi keindahannya adalah sebuah keuntungan, karena nyamuk ini sangat lincah dan sulit untuk difoto dengan baik.

"Nyamuk merespons gerakan terkecil dan perubahan intensitas cahaya," kata fotografer satwa liar Gil Wizen baru-baru ini kepada BBC, seperti dilansir dari Oddity Central, Kamis (2/9/2021). 

"Artinya, kamu harus tetap diam saat mencoba memotretnya, dan juga bersiap-siap untuk meloloskan diri dari nyamuk jika menggunakan lampu kilat. Untungnya, kamu tidak pernah sendirian dengan seekor nyamuk, karena biasanya ada lusinan nyamuk yang melayang di atas kepala kamu."

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Nyamuk Terkenal Dengan Ritual Kawin yang Rumit

Salah satu ciri khas nyamuk ini terletak pada kaki tengah nyamuk yang empuk, tetapi para ilmuan belum mengetahui tujuannya. Kaki tengah itu diyakini berperan dalam ritual kawin nyamuk yang rumit.

Namun, percobaan telah menunjukkan bahwa saat dayung dikeluarkan dari kaki jantan, mereka berhasil kawin. Bagaimanapun, mereka terlihat bagus.

Seperti 3.300 lebih spesies nyamuk yang dikenal di dunia, hanya nyamuk betina yang menghisap darah, hanya saja mereka melakukannya saat akan menghasilkan telur. 

Selebihnya, mereka memakan nektar. Setiap kali mereka makan, kaki belakang melengkung ke depan, bukan sebagai pose, tetapi karena kaki sensorik mereka mendeteksi gerakan dan membiarkan serangga melarikan diri jika ada bahaya.

Terlepas dari keindahannya yang tak terbantahkan, perlu diingat bahwa Sabethes masih merupakan nyamuk, oleh karena itu vektor penyakit tropis seperti demam kuning dan demam berdarah.

 

Reporter: Cindy Damara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya