Taliban Minta AS Setop Terbangkan Drone di Afghanistan, Peringatkan Konsekuensinya

Aksi AS yang menerbangkan drone di wilayah Afghanistan dikecam Taliban.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Sep 2021, 10:00 WIB
Diterbitkan 30 Sep 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi drone AS
Ilustrasi drone AS (Massoud Hossaini/AP)

Liputan6.com, Kabul - Taliban mengeluarkan peringatan pada Rabu 28 September untuk Amerika Serikat agar berhenti menerbangkan drone di atas wilayah udara Afghanistan. Mengingatkan konsekuensinya jika terus melakukan aktivitas tersebut. 

“AS telah melanggar semua hak dan hukum internasional serta komitmennya terhadap Taliban di Doha, Qatar, dengan pengoperasian pesawat tak berawak di Afghanistan,” kata Taliban dalam sebuah pernyataan di Twitter seperti dikutip dari Arab News, Kamis (30/9/2021).

“Kami menyerukan kepada semua negara, terutama Amerika Serikat, untuk memperlakukan Afghanistan dengan mempertimbangkan hak, hukum, dan komitmen internasional untuk mencegah konsekuensi negatif apa pun.”

Sejauh ini pejabat AS belum mengomentari hal tersebut.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Taliban Berada di Bawah Tekanan Internasional

FOTO: Taliban Duduki Istana Kepresidenan Afghanistan
Pejuang Taliban menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Afghanistan, Minggu (15/8/2021). Taliban menduduki Istana Kepresidenan Afghanistan setelah Presiden Afghanistan Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu. (AP Photo/Zabi Karimi)

Milisi Taliban kembali berkuasa di Afghanistan bulan lalu, setelah sebagian besar pasukan AS dan Barat lainnya pergi, mengakhiri misi militer dan diplomatik yang dimulai segera setelah serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Para pemimpin Taliban menyangkal militan Daesh (ISIS) dan Al-Qaeda aktif di negara itu, meskipun Daesh baru-baru ini mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di kota timur Jalalabad.

Taliban berada di bawah tekanan dari masyarakat internasional untuk melepaskan hubungan dengan Al-Qaeda, kelompok di balik serangan 9/11 di New York dan Washington.

 

Reporter: Cindy Damara

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya