Korban Tewas di Penjara Ekuador Kini Capai 116, Keluarga Narapidana Berupaya Identifikasi Jasad

Para anggota keluarga korban tengah berupaya untuk mengidentifikasi jasad para korban.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 01 Okt 2021, 08:30 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2021, 08:30 WIB
Ilustrasi penjara (AFP)
Ilustrasi penjara (AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Keluarga para korban telah berkumpul di sebuah penjara di Ekuador yang coba dikendalikan oleh polisi setelah pertempuran yang menewaskan sedikitnya 116 narapidana.

Dilansir dari laman BBC, Jumat (1/10/2021), pertempuran pertama pecah pada hari Selasa, dengan tahanan menggunakan bahan peledak dan senjata api satu sama lain.

Keluarga mencari berita tentang anggota keluarga mereka tetapi dengan beberapa korban dipenggal atau dipotong-potong, maka mengidentifikasi jasadnya bisa memakan waktu berhari-hari.

Kekerasan terkait geng adalah yang terburuk dalam sejarah Ekuador.

Apa yang terjadi di dalam kompleks penjara Guayas atau yang juga dikenal sebagai Lembaga Pemasyarakatan Litoral masih tidak jelas.

Para pejabat mengatakan pada hari Rabu bahwa penjara itu kembali di bawah kendali mereka, tetapi pada Kamis pagi para tetangga mengatakan mereka telah mendengar ledakan dan tembakan. Tak lama setelah itu, polisi mengatakan akan mengirim 400 petugas kembali untuk "menjaga ketertiban".

Komandan polisi Tannya Varela mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah korban tewas bisa meningkat saat pasukan keamanan menerobos penjara.

"Kami belum menyelesaikan intervensi di lembaga pemasyarakatan, jadi kemungkinan ada jasad lain di dalam, dan beberapa yang terluka bisa meninggal karena luka-lukanya," katanya.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kericuhan di Penjara

Ilustrasi penjara (AFP)
Ilustrasi penjara (AFP)

Perkelahian pertama pecah pada hari Selasa ketika narapidana dari satu sayap penjara merangkak melalui lubang untuk mendapatkan akses ke sayap yang berbeda, di mana mereka menyerang anggota geng saingan.

Polisi berhasil menyelamatkan enam juru masak, yang terjebak di sayap tempat perkelahian terjadi, dan hanya dua petugas polisi yang terluka.

Direktur penjara Ekuador, Bolívar Garzón, mengatakan bahwa polisi telah memasuki penjara pada hari Selasa dan menemukan 24 mayat. 

Menurut Garzón, terjadi penembakan baru di dalam penjara pada Selasa malam hingga Rabu dan ketika polisi melewati sayap penjara satu per satu, mereka menemukan lebih banyak mayat, sehingga jumlah korban tewas menjadi 116.

Dengan pasukan keamanan di dalam dan di luar penjara, keluarga narapidana menghadapi penantian yang cemas.

Beberapa kerabat mengatakan mereka telah dikirimi foto dan video dari dalam penjara tetapi tidak diberikan konfirmasi resmi apakah anggota keluarga mereka termasuk di antara para korban.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya