Liputan6.com, Jakarta - Badai Topan Shaheen menewaskan sedikitnya tiga orang saat menghantam Oman pada Minggu (3/10) dengan angin kencang dan hujan lebat, membanjiri jalan-jalan, mendorong evakuasi dari daerah pesisir dan menunda penerbangan ke dan dari ibu kota, Muscat.
Saat topan mendekat, seorang anak yang tersapu air ditemukan tewas, kata kantor berita negara, dan satu orang lainnya hilang. Dua pekerja Asia juga tewas ketika sebuah bukit runtuh di daerah perumahan mereka di zona industri.
Baca Juga
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (4/10/2021), topan itu membawa angin antara 120 dan 150 km per jam, kata pihak berwenang Oman. Topan pun menghasilkan gelombang hingga 10 meter.
Advertisement
Rekaman video menunjukkan kendaraan terendam ketika orang-orang mencoba melewati air banjir berwarna coklat berlumpur.
Bagian dari dinding mata badai, di mana cuaca paling parah terjadi, telah memasuki provinsi Al Batinah Selatan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Curah Hujan Tinggi
Curah hujan dengan intensitas tinggi hingga 500 cm diperkirakan terjadi di beberapa wilayah sehingga berpotensi menimbulkan banjir bandang.
Topan terus kehilangan kekuatannya begitu berhenti melakukan perjalanan di atas perairan laut dan Shaheen menjadi badai tropis setelah menghantam daratan, kata dinas meteorologi setempat dalam sebuah tweet.
Komite darurat nasional mengatakan pasokan listrik akan diputus di al-Qurm, timur ibu kota, untuk menghindari kecelakaan. Lebih dari 2.700 orang ditempatkan di tempat penampungan darurat.
Sebagian besar dari lima juta penduduk negara pengekspor minyak itu tinggal di dan sekitar Muscat. Pihak berwenang mengatakan jalan-jalan di ibu kota hanya akan dibuka untuk kendaraan dalam perjalanan darurat dan kemanusiaan sampai badai mereda.
Advertisement