Presiden Jokowi Bakal Hadir di KTT COP26 Glasgow Bawa Isu Iklim

Presiden Jokowi dijadwalkan untuk menghadiri KTT COP26 di Glasgow.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 12 Okt 2021, 16:04 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2021, 15:19 WIB
Menlu Retno Marsudi mendampingi Presiden Jokowi untuk hadir dalam World Economic Forum (WEF) 2020 secara virtual dari   Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 25 November 2020.
Menlu Retno Marsudi mendampingi Presiden Jokowi untuk hadir dalam World Economic Forum (WEF) 2020 secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu, 25 November 2020. (Dok: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Jokowi akan menghadiri KTT COP26 di Glasgow pada awal November mendatang. Ia akan hadir di segmen KTT World Leaders Summit (WLS) pada 1 - 2 November 2021, di The Scottish Event Campus (SEC) Glasgow.

COP26 akan melanjutkan mandat negosiasi sesi-sesi perundingan yang tertunda sejak tahun 2020.

Ada pun sejumlah sesi perundingan yang akan dibahas meliputi penyelesaian Paris Rules Book (aturan implementasi Paris Agreement); Article 6 of the Paris Agreement; kerangka waktu pelaporan untuk NDC; dukungan finansial, peningkatan kapasitas dan teknologi; ources of Input for Global Stocktake (GST): sumber-sumber dokumen/laporan yang akan digunakan menjadi input hingga terkait keuangan yakni realisasi USD 100 juta untuk negara berkembang, keseimbangan pendanaan global antara adaptasi dan mitigasi, dan pembahasan quantified goal baru.

"COP26 ini sangat penting karena kondisi iklim dunia semakin darurat dan diharapkan menghasilkan langkah konkret misalnya, pengembangan mekanisme perdagangan karbon global," ungkap Febrian A. Ruddyard, selaku Dirjen Kerja Sama Multilateral Kemlu RI.

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pesan yang Dibawa Indonesia

Hari Prabowo, Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup.
Hari Prabowo, Direktorat Pembangunan, Ekonomi dan Lingkungan Hidup.

Dalam KTT tersebut, Indonesia akan menjalankan komitmen secara nyata dan akuntabel. Indonesia akan memberikan langkah nyata sebagai contoh bagi negara-negara lain. 

Indonesia juga akan menyampaikan target Net Zero Emission di tahun 2060. Selain itu, Indonesia akan menyampaikan peluang karbon biru sebagai solusi penurunan emisi.

"Isu lingkungan hidup lain yang menjadi perhatian Indonesia adalah terkait pengaturan penggunaan merkuri agar tidak berdampak negatif bagi kesehatan dan lingkungan hidup," tambah Febrian. 

Indonesia juga akan menampilkan Paviliun Indonesia sebagai salah satu bentuk soft diplomacy.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya