Badai Tropis Kompasu Picu Banjir dan Tanah Longsor di Filipina, 9 Orang Tewas

Badai Tropis Kompasu memicu banjir dan tanah longsor yang terjadi di Filipina. Sebanyak 9 orang dilaporkan tewas.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 12 Okt 2021, 15:59 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2021, 15:40 WIB
Tim penyelamat mengevakuasi warga di dekat sungai yang meluap akibat hujan lebat yang disebabkan oleh Badai Tropis Kompasu di kota Gonzaga, provinsi Cagayan, utara Manila. (Foto: Kantor Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Kota Gonzaga)
Tim penyelamat mengevakuasi warga di dekat sungai yang meluap akibat hujan lebat yang disebabkan oleh Badai Tropis Kompasu di kota Gonzaga, provinsi Cagayan, utara Manila. (Foto: Kantor Manajemen dan Pengurangan Risiko Bencana Kota Gonzaga)

Liputan6.com, Manila - Sedikitnya sembilan orang tewas dan 11 lainnya hilang setelah hujan lebat di seluruh Filipina membanjiri desa-desa dan memicu tanah longsor, kata pihak berwenang Selasa (12/10). 

Badai Tropis Kompasu yang parah, dengan kecepatan angin maksimum 100 km per jam, membasahi sebagian besar Pulau Luzon pada hari Senin saat menyapu negara kepulauan itu menuju Laut China Selatan. Demikian seperti dilaporkan Channel News Asia, Selasa (12/10/2021).

Empat orang tewas dalam insiden bencana tanah longsor di provinsi pegunungan Benguet yang terkurung daratan, dan satu orang tenggelam di provinsi pesisir Cagayan, kata badan bencana nasional.

Selain itu, tujuh orang dilaporkan hilang di Pulau Luzon.

Presiden Rodrigo Duterte sedang memantau respons bencana pemerintah, juru bicaranya, Harry Roque mengatakan pada hari Selasa.

Personel penyelamat berada di tempat kejadian, sementara pemulihan listrik dan air serta pembersihan jalan sedang berlangsung, tambahnya.

"Sebelas kota terendam banjir tapi pagi ini sudah surut," kata petugas informasi provinsi Cagayan Rogelio Sending kepada AFP.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Terendam Banjir

Banjir
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Jalan raya dan jembatan utama terendam banjir, katanya, tetapi air surut pada hari Selasa.

Badai itu mengintensifkan musim barat daya, memicu banjir bandang di sebuah desa di provinsi pulau barat Palawan, menyebabkan empat orang tewas dan jumlah yang sama hilang.

"Sekitar tujuh hingga delapan barangay (desa) masih tergenang ... karena drainase yang tersumbat atau kurangnya drainase," kata Earl Timbancaya, petugas bencana di kota Puerto Princesa di Palawan.

"Tapi itu mereda sekarang."

Filipina dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang biasanya menyapu bersih panen, rumah dan infrastruktur di daerah yang sudah miskin.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya