Atlet Voli Wanita Afghanistan yang Dikabarkan Dipenggal Taliban Ternyata Tewas Bunuh Diri

Atlet voli wanita Afghanistan dipastikan karena bunuh diri dan bukan karena dipenggal Taliban.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 26 Okt 2021, 10:57 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2021, 10:57 WIB
FOTO: Taliban Kuasai Bandara Kabul Usai AS Tarik Pasukan dari Afghanistan
Pasukan Taliban berjaga di luar Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, 31 Agustus 2021. Taliban menguasai Bandara Kabul setelah Amerika Serikat menarik semua pasukannya dari Afghanistan. (WAKIL KOHSAR/AFP)

Liputan6.com, Kabul - Pengambilalihan Taliban atas Afghanistan merupakan pukulan bagi hak-hak perempuan di negara itu. Banyak perempuan turun ke jalan untuk memprotes rezim garis keras. 

Para pemimpin perempuan Afghanistan juga mengklaim mengancam nyawa. Namun, kebangkitan Taliban dengan memegang kekuasaan juga telah menimbulkan misinformasi.

Dikutip dari laman Altnews, Selasa (26/10/2021), pada 20 Oktober, beberapa media melaporkan bahwa Mahjabin Hakimi, seorang pemain bola voli nasional wanita Afghanistan, dipenggal oleh organisasi ekstremis.

Di antara outlet berita India yang memuat cerita yang diduga adalah IANS, The Times of India hingga India Times. 

Banyak dari laporan ini yang bersumber dari berita ke Independent Persia yang mengklaim bahwa pelatih tim bola voli (ditujukan dengan nama samaran Soraya Afzali) mengatakan bahwa Mahjabin kemungkinan terbunuh pada awal Oktober tetapi insiden itu tetap disembunyikan karena keluarganya telah menerima ancaman.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Akibat Bunuh Diri

Potret Mahjabin Hakimi, anggota tim voli nasional Afghanistan yang dipenggal Taliban. (Wiki Biography)
Potret Mahjabin Hakimi, anggota tim voli nasional Afghanistan yang dipenggal Taliban. (Wiki Biography)

Beberapa pengguna media sosial mempertanyakan pemberitaan media tentang kematian Mahjabin Hakimi. Mereka menunjukkan bahwa dia meninggal pada minggu pertama bulan Agustus sebelum Taliban menguasai Kabul.

Wartawan Deepa Parent menulis bahwa dia berbicara dengan keluarga Hakimi dan mereka mengatakan bahwa berita kematiannya “menyesatkan”.

Di antara mereka yang mengklaim bahwa kematian Mahjabin disebabkan oleh bunuh diri termasuk mantan kepala Tolo News Miraqa Popal, aktivis hak-hak perempuan Afghanistan Wazhma Frogh dan Zaki Daryabi, seorang reporter di Etilaatroz.

Popal menulis bahwa Mahjabin meninggal 10 hari sebelum Taliban mengambil alih Kabul. 

Namun, pengguna Twitter bernama Raihana Hashimi, yang mengaku mengenal Mahjabin secara pribadi, membalas Hossaini dan berkata, “Dia adalah anggota Komando Tentara Nasional Afghanistan dan dibunuh oleh mertuanya 10 hari sebelum Taliban [mengambil alih Kabul]. ”

KONTAK BANTUAN

Bunuh diri bukan jawaban apalagi solusi dari semua permasalahan hidup yang seringkali menghimpit. Bila Anda, teman, saudara, atau keluarga yang Anda kenal sedang mengalami masa sulit, dilanda depresi dan merasakan dorongan untuk bunuh diri, sangat disarankan menghubungi dokter kesehatan jiwa di fasilitas kesehatan (Puskesmas atau Rumah Sakit) terdekat.

Bisa juga mengunduh aplikasi Sahabatku: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.tldigital.sahabatku

Atau hubungi Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567 yang melayani berbagai pengaduan, permintaan, dan saran masyarakat.

Anda juga bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.

Pernyataan Keluarga

FOTO: Cari Dukungan Internasional, Taliban Temui Diplomat Asing di Qatar
Delegasi Taliban Shahabuddin Delawar (kiri), Mullah Abdul Ghani Baradar, dan Khairullah Khairkhwa (kanan) bertemu diplomat asing di Doha, Qatar, Selasa (12/10/2021). Taliban mencari pengakuan serta bantuan untuk menghindari bencana kemanusiaan usai kembali berkuasa di Afghanistan. (KARIM JAAFAR/AFP)

Alt News menemukan profil Facebook Skandar Hakimi, saudara Mahjabin.

Pada tanggal 7 Agustus, Skandar mengubah gambar tampilannya menjadi gambar hitam yang menerima lebih dari 100 komentar yang berisi ucapan belasungkawa yang ditulis dalam bahasa Persia. Salah satu komentar berbunyi, “Belasungkawa yang tulus atas kematian saudara perempuanmu tersayang.”

Pada tanggal 9 Agustus, ia memposting gambar Mahjabin dengan perlengkapan militer bersama dengan keterangan, “Aku akan selalu bangga padamu, saudariku.” 

Anggota keluarga memberi tahu bahwa Mahjabin bertunangan dengan salah satu Majid Khan pada tahun 2020. Sejak itu dia tinggal di rumah tunangannya di Kabul. 

Mahjabin akan menikah tak lama sebelum kematiannya. Lebih lanjut, kerabatnya mengungkapkan bahwa Mahjabin mendapat beasiswa dari AS dan ini menjadi penyebab konflik dengan mertuanya. 

“Dia tidak dibunuh oleh Taliban pada bulan Oktober. Kematian Mahjabin terjadi pada 6 Agustus dan tubuhnya ditemukan di kamar mandi tunangannya di Kabul."

Dia mengklaim Mahjabin mati lemas. 

"Namun, keluarga kami mencurigai adanya tindakan curang yang dilakukan oleh mertuanya.”

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya