Liputan6.com, Taipei - Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan, Angkatan Bersenjata China mampu memblokade pelabuhan dan bandara utamanya. Negara pulau itu menggambarkan aksi tersebut sebagai ancaman militer yang "mematikan."
China tidak pernah meninggalkan penggunaan kekuatan agar Taiwan yang demokratis berada di bawah kendalinya. Beijing bahkan telah meningkatkan aktivitas militer di sekitar pulau itu, termasuk berulang kali menerbangkan pesawat perang ke zona pertahanan udara Taiwan, seperti dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (10/11/2021).
Baca Juga
Kementerian Pertahanan Taiwan, dalam sebuah laporan yang dikeluarkan setiap dua tahun, mengatakan China telah meluncurkan apa yang disebutnya perang "zona abu-abu.”
Advertisement
Hal itu berdasarkan adanya 554 "penyusupan" yang dilakukan oleh pesawat-pesawat perang China ke wilayah barat daya zona identifikasi pertahanan udara antara September 2020 dan akhir Agustus 2021.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Konflik Taiwan-China
Analis militer mengatakan taktik itu ditujukan untuk menaklukkan Taiwan lewat aksi yang melelahkan, Reuters melaporkan tahun lalu.
Pada saat yang sama, Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) bertujuan untuk menyelesaikan modernisasi pasukannya pada 2035 untuk "mendapatkan keunggulan dalam kemungkinan operasi melawan Taiwan dan kemampuan yang layak untuk menolak pasukan asing, yang merupakan tantangan besar bagi keamanan nasional kita", kata kementerian Taiwan.
“Saat ini, PLA mampu melakukan blokade bersama di pelabuhan kunci, bandara, dan rute penerbangan keluar kami, untuk memutus jalur komunikasi udara dan laut kami, dan berdampak pada aliran pasokan militer dan sumber daya logistik kami,” kata kementerian tersebut.
Advertisement