Liputan6.com, Amsterdam - Pemerintah Belanda kembali melaksanakan lockdown selama tiga pekan. Penyebabnya adalah kasus COVID-19 yang meroket hingga tembus 16 ribu kasus sehari.
Sektor-sektor bisnis harus mengikuti jadwal baru. Bagi bisnis esensial harus tutup jam 20.00, sementara yang tidak esensial jam 18.00. Pegawai pun diminta WFH.
Advertisement
Baca Juga
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte berjanji akan menyalurkan bantuan kepada pengusaha selama lockdown ini berjalan.
"Paket-paket dukungan finansial akan datang sesegara mungkin bagi para pengusaha," ujarnya dalam konferensi pers, dikutip Senin (15/11/2021).
Durasi tiga minggu lockdown ini memberikan pemerintah ruang untuk menyusun strategi baru ke depannya. PM Rutte menyebut ada pengumuman lagi pada 3 Desember 2021.
Warga juga ditegaskan agar menjaga jarak dan memakai masker. Ke depannya, pemerintah memprediksi hal seperti izin vaksin untuk hadir ke acara seperti festival.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Vaksin COVID-19 Efektif
Menteri Kesehatan Belanda Hugo de Jonge menegaskan bahwa meski ada lockdown, tetapi vaksin efektif. Terbukti bisnis masih bisa berjalan walau dibatasi.
"Apakah kita membuat progres? Ya. Jika kita melihat angka-angkanya, vaksin membuat orang-orang tak terlalu sakit," ujarnya.
Lebih lanjut, ia berkata akan menambah kebijakan preventif ke depannya, seperti memperluas aturan QR code. Ada pula aturan vaksin booster.
"Untuk berjaga-jaga, kita memiliki kampanye booster. Orang-orang di atas 80 tahun dan orang-orang yang yang bekerja di sektor kesehatan akan menjadi pertama yang dapat," ujarnya.
Setelah tahap pertama itu selesai, maka warga lainnya bisa mengakses suntikan vaksin ketiga.
Berdasarkan data Johns Hopkins University, 240 ribu kasus baru Virus Corona COVID-19 di Belanda dalam 28 hari terakhir. Kasus harian sedang meroket sampai tembus 16 ribu.
Advertisement