Peta Politik Parpol Pilkada 2024, KIM Plus Menang Telak atas PDIP?

NATO Beri Lampu Hijau Pengiriman Jet Tempur ke Ukraina

Keputusan itu muncul di tengah dorongan untuk menyediakan senjata bagi pasukan Ukraina melawan Rusia.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 08 Mar 2022, 14:25 WIB

Diterbitkan 08 Mar 2022, 14:03 WIB

KTT para pemimpin negara-negara anggota NATO di Hotel "The Grove" Watford, Inggris, 4 Desember 2019. (Source: AP)

Liputan6.com, Kiev - Anggota NATO memberikan "lampu hijau" untuk mengirim jet tempur sebagai bagian dari bantuan militer mereka kepada Ukraina melawan invasi Rusia.

Dikutip dari laman Fox News, Selasa (8/3/2022), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengonfirmasi hal tersebut pada Minggu.

"Telah mendapatkan lampu hijau," kata Blinken dalam sebuah wawancara dengan "Face the Nation" CBS News.

"Faktanya, kami sedang berbicara dengan teman-teman Polandia tentang apa yang mungkin dapat kami lakukan untuk memenuhi kebutuhan mereka jika memilih untuk menyediakan jet tempur ke Ukraina," tambah Blinken.

Keputusan itu muncul di tengah dorongan untuk menyediakan senjata bagi pasukan Ukraina karena mereka terus berperang melawan senjata superior milik Rusia.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Ukraina Akan Menerima MiG Buatan Rusia

Pasukan Pertahanan Ukraina menikah di pos pemeriksaan Kiev di tengah perang

Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina memegang bunga selama upacara pernikahan untuk Lesia Ivashchenko dan Valerii Fylymonov di pos pemeriksaan di Kiev, 6 Maret 2022. Kedunya menikah dengan upacara seadanya yang dilakukan korps mereka di tengah invasi Rusia. (AP/Efrem Lukatsky)

AS dilaporkan telah mempertimbangkan kesepakatan dengan Polandia untuk mengirim pesawat tempur AS ke Warsawa untuk menggantikan jet tempur era Soviet yang dikirim NATO ke Ukraina.

Berdasarkan proposal tersebut, Ukraina akan menerima MiG buatan Rusia yang diwarisi Polandia setelah Perang Dingin berakhir, menurut Wall Street Journal.