Liputan6.com, London - Sejumlah perusahaan dana lindung nilai (hedge fund) Amerika Serikat yang mendapatkan kucuran investasi dari miliarder Rusia, Roman Abramovich, diminta untuk membekukan aset pemilik klub sepak bola Chelsea itu.
Hal itu dilakukan setelah Inggris memberlakukan sanksi padanya, Reuters mengutip Wall Street Journal melaporkan pada Jumat (11/3) sebagaimana dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (13/3/2022).
Inggris membekukan aset dan memberlakukan larangan perjalanan pada Abramovich bersama dengan enam senior Rusia lainnya pada Kamis (10/3) karena kedekatan hubungan mereka dengan Presiden Vladimir Putin dan invasinya ke Ukraina.
Advertisement
Administrator dana SS&C Globe Op mengatakan dalam sebuah pesan kepada salah satu perusahaan pendananaan bahwa akun yang dikaitkan dengan Abramovich diblokir untuk bertransaksi, WSJ melaporkan pada Jumat (11/3), mengutip orang-orang yang mengetahui instruksi tersebut.
SS&C sedang memantau situasi untuk mendapatkan panduan dari Departemen Keuangan Inggris, Kantor Penerapan Sanksi Keuangan dan Otoritas Moneter Kepulauan Cayman, tambah laporan itu.
Kanada pada Jumat (11/3) juga memberlakukan sanksi terhadap lima orang Rusia termasuk Abramovich dan melarang 32 perusahaan Rusia dan entitas pemerintah menerima peralatan atau pasokan pertahanan dari Kanada.
Liga Inggris Resmi Depak Roman Abramovich dari Chelsea
Pihak Liga Inggris memutuskan mendiskualifikasi Roman Abramovich sebagai Direktur Chelsea. Keputusan itu resmi dikeluarkan pada Sabtu (12/3/2022) malam WIB.
"Berdasarkan penerapan sanksi dari pemerintah Britania Raya, Dewan Liga Inggris telah mendiskualifikasi Roman Abramovich dari posisinya sebagai direktur Chelsea," demikian diumumkan di situs resmi Liga Inggris.
Seperti diketahui, Chelsea ikut terkena imbas perang antara Rusia dan Ukraina. Pasalnya, Abramovich selaku pemilik diketahui merupakan pendukung Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Advertisement