Liputan6.com, Jakarta - Kasus Omicron BA2, subvarian COVID-19, meningkat di seluruh Uni Eropa (UE), kata Badan Obat Eropa (EMA) pada Kamis (17/3).
"Sementara banyak negara Uni Eropa mencabut pembatasan, kami melihat bahwa infeksi meningkat lagi di beberapa negara anggota," kata Marco Cavalieri kepala EMA.
Advertisement
Baca Juga
"Sebagian karena sirkulasi Omicron BA2 yang tampaknya lebih menular daripada varian lain," tambah Cavalieri, demikian dikutip dari laman Xinhua, Jumat (18/3/2022).
Yang paling penting, katanya adalah bagaimana peningkatan kasus ini akan menekankan sistem perawatan kesehatan.
EMA memanggil warga negara yang tidak divaksinasi COVID-19 untuk sesegera mungkin menerima suntikan.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Ketersediaan Vaksin di Eropa
Ia juga menekankan bahwa sekarang ada lima vaksin COVID-19 yang disahkan di UE menggunakan teknologi yang berbeda.
"Saat ini tidak ada bukti bahwa respon imun setelah vaksinasi berbeda secara signifikan dengan Omicron BA2. Vaksin terus menawarkan perlindungan tinggi terhadap rawat inap dan kematian," katanya.
Vaksin yang telah mendapat izin edar bersyarat dari EMA adalah vaksin yang diproduksi oleh Pfizer/BioNtech, Moderna, AstraZeneca, Janssen dan Novavax.
Advertisement