Ribuan Warga Rusia Terjebak di Thailand, Tak Bisa Pulang karena Perang dengan Ukraina

Ribuan warga Rusia terjebak di Thailand akibat perang antara Rusia dan Ukraina.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 23 Mar 2022, 12:03 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2022, 12:03 WIB
Geliat Turis di Pulau Phuket Thailand
Orang-orang berselancar di pantai, saat para turis memanfaatkan program "Kotak Pasir Phuket" untuk pengunjung yang telah divaksinasi penuh terhadap virus corona Covid-19 di pulau Phuket Thailand (25/10/2021). (AFP/Mladen Antonov)

Liputan6.com, Bangkok - Beberapa tempat telah terkena dampak runtuhnya pariwisata di Asia seperti Phuket, sebuah pulau yang panjangnya kurang dari 50 km (31 mil) dengan pantai terkenalnya dulu menarik sekitar 7 juta pengunjung luar negeri setiap tahun.

Selama lebih dari setahun setelah COVID-19 melanda, Thailand sedikit banyak menutup perbatasannya, memberlakukan persyaratan karantina yang ketat pada siapa pun yang datang dari luar negeri. 

Dikutip dari laman BBC, Rabu (23/3/2022), lebih dari setengah dari hampir 200.000 pekerjaan terkait pariwisata di Phuket lenyap.

Pada 2021, pembatasan COVID-19 secara bertahap dilonggarkan, tetapi negara yang selama ini menjadi sumber pariwisata luar negeri terbesar Thailand, yakni China masih sangat menyulitkan warganya untuk bepergian.

Di Thailand, turis Rusia menjadi kelompok terbesar di antara pengunjung asing ke Phuket, dan sekitar 17.000 tiba pada Desember.

Kini, invasi ke Ukraina telah membuat sekitar 7.000 orang Rusia terjebak di Thailand, paling banyak di Phuket. Mereka tak bisa pulang karena banyak maskapai membatalkan penerbangan. 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Terjebak di Thailand

Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)
Ilustrasi bendera Thailand (AP/Sakchai Lalit)

Uang kini jadi masalah terbesar yang mereka hadapi. Sejak sanksi dijatuhkan pada Rusia, mereka tidak dapat menarik uang tunai dari mesin ATM atau menggunakan kartu kredit mereka.

Sebagian besar tidak ingin berbicara dengan wartawan, tetapi satu pasangan setuju, jika tidak mengidentifikasi mereka. Mereka khawatir tentang dampak di rumah, di mana bahkan menyebut peristiwa di Ukraina sebagai perang dapat mengakibatkan penuntutan.

Mereka mengaku telah terbang ke Phuket dari Moskow pada hari invasi dimulai, dan sekarang mencoba untuk tinggal di Thailand selama uang mereka masih ada. Mereka berdua ngeri dengan invasi.

"Kami pergi dari bank ke bank, dari ATM ke ATM. Sembilan dari 10 ditolak, tetapi kami berhasil mendapatkan uang tunai."

"Ada beberapa cara lain untuk mendapatkannya, seperti Western Union atau cryptocurrency, tetapi tutup setiap hari. Jika ada yang berfungsi kemarin, itu tidak berfungsi hari ini."


Infografis 3 Kombinasi Vaksin Booster Covid-19 Januari 2022:

Infografis 3 Kombinasi Vaksin Booster Covid-19 Januari 2022
Infografis 3 Kombinasi Vaksin Booster Covid-19 Januari 2022 (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya