Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah merampungkan kunjungan ke negara yang saat ini bertikai, Ukraina dan Rusia. Jokowi membawa misi perdamaian saat bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Kiev dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Moskow.
Menurut Guru Besar Hukum Internasional UI Hikmahanto Juwana, Zelensky dan Putin tampak antusias atas kehadiran Jokowi. Hal itu karena dua negara tersebut sudah lelah dalam perang.
Baca Juga
Dan bagi Rusia, lanjutnya, mereka butuh Presiden Jokowi agar mereka memiliki alasan untuk menghentikan serangan. "Rusia tidak ingin mengulangi kebodohan AS yang keluar secara tiba-tiba dari Afghanistan."
Advertisement
Hikmahanto mengatakan, diplomasi Presiden Jokowi ke Ukraina dan Rusia diharapkan dapat menghasilkan gencatan senjata, utamanya pengakhiran serangan oleh Rusia. "Perjalanan Presiden sangat positif dan mudah-mudahan menghasilkan genjatan senjata, utamanya pengakhiran serangan oleh Rusia," ujarnya dalam keterangan di Jakarta, Jumat (1/7/2022).
Ia menilai, kunjungan Jokowi sangat berpotensi menghadirkan gencatan senjata dengan gambaran besar akan terjadi krisis pangan di negara-negara berkembang, karena perang berdampak pada rantai pasokan gandum dan pupuk.
"Ini yang Bapak Presiden sampaikan dalam pertemuan G7, pertemuan dengan Presiden Zelensky dan Presiden Putin," kata Hikmahanto.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Esensi Kunjungan Jokowi di Ukraina dan Rusia
Pertemuan Jokowi dengan Zelensky dan Putin, sambung dia, terlepas dari alasan pihak-pihak yang terlibat dalam perang termasuk AS dan sekutunya, esensinya ingin menyampaikan bahwa perang akan membawa penderitaan pada rakyat banyak di negara berkembang dan karenanya perang harus dihentikan.
Tentu gencatan senjata tidak akan dirasakan langsung tetapi perlahan-lahan intensitas serangan akan berkurang. "Nanti kita akan lihat Ukraina bisa lakukan ekspor gandum dan Rusia juga bisa ekspor pupuk ke negara-negara berkembang," imbuh Hikmahanto Juwana.
Sebelumnya Presiden RI Joko Widodo menyatakan siap menjadi jembatan komunikasi antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy dan Presiden Rusia Vladimir Putin agar kedua pihak mencapai perdamaian. Presiden Jokowi mengatakan meskipun situasi saat ini masih sangat sulit, upaya penyelesaian damai penting untuk terus dikedepankan dan ruang-ruang dialog diupayakan dapat terus dibuka.
Dalam pertemuan kedua pemimpin itu, Jokowi juga menekankan isu perdamaian dan kemanusiaan selalu menjadi prioritas politik luar negeri Indonesia. UUD 1945 mengamanatkan bahwa Indonesia selalu berusaha berkontribusi bagi terciptanya perdamaian dunia.
"Dalam konteks inilah, saya melakukan kunjungan ke Kiev dan Moskow," kata Jokowi.
Advertisement
Jokowi Sampaikan Pesan Zelensky ke Putin
Presiden Indonesia Joko Widodo mengatakan di Moskow bahwa ia telah menyampaikan pesan dari Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kepada pemimpin Rusia Vladimir Putin. Putin menjamu Widodo setelah lebih dari empat bulan dalam serangan Moskow di Ukraina, ketika Rusia berusaha untuk berporos ke Asia dan Afrika menyusul timbulnya sanksi Barat yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Indonesia memegang jabatan presiden bergilir G20 tahun ini dan sedang bersiap untuk menjadi tuan rumah pertemuan puncak di Bali pada bulan November, demikian dikutip dari laman South China Morning Post, Jumat (1/7/2022).
"Saya menyampaikan pesan Presiden Zelensky kepada Presiden Putin," kata Jokowi setelah berbicara dengan kepala Kremlin dalam komentar yang diterjemahkan ke dalam bahasa Rusia.
Jokowi mengatakan kesiapannya untuk membantu memulai komunikasi antara kedua pemimpin. Dia tidak memberikan perincian lebih lanjut, dan tidak ada pihak yang mengatakan apa yang ada dalam catatan itu.
Komitmen Jokowi Soal Kenaikan Harga Pangan
Jokowi mengatakan, dia berkomitmen untuk mengatasi kenaikan harga dan kekurangan pangan dan energi sejak invasi Rusia.
"Semua upaya harus dilakukan untuk memastikan Ukraina dapat melanjutkan ekspor makanan," katanya di Kiev, menggarisbawahi perlunya jaminan keamanan untuk pengiriman makanan Ukraina, terutama melalui laut.
Jakarta berada di bawah tekanan Barat untuk mengecualikan Putin dari pertemuan G20 setelah mengumumkan pada bulan April bahwa dia telah diundang.
Zelensky dari Ukraina mengatakan kepada Widodo pada hari Rabu bahwa ia akan menghadiri KTT G20 mendatang di Bali tergantung pada siapa lagi yang hadir.
Putin pada hari Kamis memuji pembicaraannya dengan Widodo sebagai “produktif”.
“Saya yakin bahwa kesepakatan yang dicapai hari ini akan semakin memperkuat kemitraan Rusia-Indonesia,” tambah Putin.
Advertisement