Korea Utara Minta Presiden Korea Selatan Tutup Mulut, Marah Soal Imbalan Denuklirisasi

Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, mengatakan presiden Korea Selatan harus “menutup mulutnya” setelah menegaskan bahwa negaranya bersedia memberikan bantuan ekonomi sebagai imbalan atas denuklirisasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Agu 2022, 08:53 WIB
Diterbitkan 20 Agu 2022, 08:53 WIB
Korea Utara-Korea Selatan
Ekspresi Kim Yo Jong saat melakukan pertemuan dengan Presiden Korsel, Moon Jae-in di Seoul, Korea Selatan, Sabtu, (10/2). Presiden Moon mengadakan makan siang untuk pejabat senior Korut termasuk adik Kim Jong-Un. (Kim Ju-sung/Yonhap via AP)

Liputan6.com, Pyongyang - Korea Selatan mengeluarkan pernyataan bersedia memberikan bantuan ekonomi sebagai imbalan atas denuklirisasi Korea Utara. Kendati demikian hal tersebut justru menuai respons negatif dari negara tertutup yang dipimpin Kim Jong-un.

Mengutip VOA Indonesia, Sabtu (20/8/2022), Kim Yo-jong, adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, pada Jumat 19 Agustus mengatakan presiden Korea Selatan harus “menutup mulutnya” setelah menegaskan bahwa negaranya bersedia memberikan bantuan ekonomi sebagai imbalan atas perlucutan nuklir.

Pernyataan perempuan berpengaruh itu menandai pertama kalinya seorang pejabat senior Korea Utara berkomentar langsung mengenai apa yang disebut Presiden Korea Selatan Yoon Suk-Yeol sebagai rencana "berani."

Rencana ini pertama kali diusulkan pada bulan Mei dan kembali ia sebut Rabu lalu pada konferensi pers untuk menandai 100 hari pertamanya berkuasa.

"Akan lebih menguntungkan bagi citranya jika ia menutup mulutnya, daripada berbicara omong kosong karena tak ada hal lebih baik yang akan ia katakan," kata Kim Yo-jong dalam pernyataan yang dirilis kantor berita resmi KCNA. Kim menyebut Yoon “benar-benar sederhana dan masih kekanak-kanakan” karena mengira ia dapat menukar kerja sama ekonomi dengan kehormatan dan senjata nuklir Korea Utara.

“Tak ada yang menukar takdirnya dengan kue jagung,” lanjut Kim Yo-jong.

Menteri Unifikasi Korea Selatan, yang menangani hubungan dengan Korea Utara, menyebut komentar Kim "sangat tidak sopan dan tidak senonoh."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Peningkatan Pencegahan Militer Korea Selatan untuk Korea Utara

Ilustrasi bendera Korea Selatan
Ilustrasi Korea Selatan (iStock)

Sementara Yoon mengatakan ia bersedia memberikan bantuan ekonomi bertahap untuk Korea Utara jika negara ini mengakhiri pembuatan senjata nuklirnya dan memulai denuklirisasi, ia juga mendesak ditingkatkannya pencegahan militer Korea Selatan terhadap Korea Utara. Korea Selatan telah memulai latihan bersama yang telah lama tertunda dengan AS, termasuk latihan lapangan penting yang dijadwalkan pekan depan.

Hari Rabu, seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan Washington mendukung kebijakan Yoon, tetapi Kim mengatakan latihan bersama itu menunjukkan bahwa pembicaraan para sekutu mengenai diplomasi "tidak tulus."

"Kami jelaskan bahwa kami tidak akan duduk berhadap-hadapan dengannya," kata Kim Yo-Jong mengenai Yoon

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Pengkritik Keras Yoon

4 Fakta Sosok Kim Yo-jong, Adik Kim Jong-un yang Bakal Jadi Pemimpin Korea Utara
Kim Yo-jong disebut sebagai pewaris tahta pemimpin Korea Utara, jika Kim Jong-un meninggal dunia. (Sumber: Forbes)

Kim Yo-jong telah menjadi pengkritik keras Korea Selatan dalam beberapa tahun ini.

Pernyataan hari Jumat ini merupakan serangan pribadi terkerasnya terhadap Yoon selama ini. Tetapi bulan ini ia juga merilis omelan dengan pernyataan tidak senonoh yang menyalahkan Korea Selatan atas wabah COVID-19 di Korea Utara dan mengancam “pembalasan maut” jika ada wabah lebih lanjut.

Para pakar mengatakan rencana ekonomi terbaru Korea Selatan itu mirip dengan proposal yang diajukan pemimpin-pemimpin sebelumnya, termasuk yang dikemukakan dalam pertemuan puncak antara presiden AS ketika itu, Donald Trump, dan Kim Jong-un.

Kim Yo-jong Bakal Balas Seoul yang Disebut Biang Wabah COVID-19 Negaranya

Ekspresi Adik Perempuan Kim Jong-un Saat Tiba di Korea Selatan
Adik perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, Kim Yo-jong tiba di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, Jumat (9/2). Kim Yo-jong menjadi bagian delegasi tingkat tinggi yang menghadiri pembukaan Olimpiade Pyeongchang. (AP Photo/Ahn Young-joon)

Sementara itu, Pyongyang mengklaim bahwa infeksi COVID-19 di negaranya disebabkan oleh balon yang diluncurkan oleh aktivis pembelot di Selatan.

Pernyataan itu juga datang ketika para pejabat di Amerika Serikat dan Korea Selatan terus memperingatkan bahwa Korea Utara sedang bersiap-siap untuk melakukan apa yang bisa menjadi uji coba nuklir ketujuh.

Kim Yo-jong bahkan mengancam akan "memusnahkan" pihak berwenang di Seoul atas wabah COVID-19 baru-baru ini.

Sebelumnya, sebuah sumber yang tidak disebukan namanya atas nama keselamatan, mengungkap bahwa mereka kecewa dengan pidato dari Kim Yo-jong, adik dari Pemimpin Tertinggi Korea Utara Kim Jong-un.

Mereka mengaku kecewa setelah datang secara langsung ke lokasi pidato Yo-jong beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari laman Radio Free Asia, Selasa (16/8/2022).

“Pidatonya penuh dengan kata-kata yang hanya memperburuk situasi di semenanjung Korea. Banyak warga mengeluh bahwa klaim kemenangan dalam perang melawan virus corona, mereka seharusnya mendiskusikan cara untuk menyelesaikan situasi kehidupan yang memburuk,” kata sumber di Pyongan Utara.

“Mereka hanya peduli dengan menghasut permusuhan untuk membasmi otoritas Korea Selatan.”

Sekelompok penonton di Pyongan Selatan tidak terkesan dengan Kim Yo-jong, kata sumber berikutnya kepada Radio Free Asia.

“Mereka mengatakan bahwa Kim Yo-jong tampaknya memiliki martabat yang rendah, karena dia tidak bisa mengalihkan pandangannya dari pidato tertulisnya dan membacanya dengan suara gemetar seperti anak sekolahan.”

Sebelumnya, Kim Yo-jong menyampaikan pidatonya di hadapan warga Korea Utara sebagai bentuk ancamnya terhadap Korea Selatan.

Dalam pernyataannya itu, Yo-jong menyelahkan wabah COVID-19 berasal dari dan disebabkan oleh pihak Korea Selatan.

Ia pun berjanji akan melakukan balas dendam kepada Seoul. Selama pidato tersebut, ia juga memaparkan klaim bahwa Korea Utara sudah bebas dari COVID-19.

“Si Boneka (sebutan untuk Korea Selatan) telah membuang selebaran benda kotor ke wilayah kita. Kita harus melawannya dengan keras.” kata Yo-jong dalam pidatonya.

“Kami sudah mempertimbangkan untuk melakukan rencana balasan. Tapi tindakan balas dendam kami bentuk balasan yang mematikan,” tambahnya.

Infografis Ledakan Kasus Covid-19 di Korea Utara. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ledakan Kasus Covid-19 di Korea Utara. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya