Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Jepang bakal menggelar upacara pemakaman untuk mendiang mantan PM Negeri Sakura, Shinzo Abe.
Menurut informasi yang dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (8/9/2022), Gedung Putih pada Rabu 7 September mengatakan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris akan memimpin delegasi AS pada upacara pemakaman kenegaraan Shinzo Abe, mantan Perdana Menteri Jepang Syang tewas dibunuh.
Baca Juga
Harris akan "menghormati warisan Perdana Menteri Abe dan menggarisbawahi pentingnya kepemimpinannya dalam memperjuangkan aliansi antara Amerika Serikat dan Jepang dan memajukan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata juru bicara wakil presiden AS, Kirsten Allen.
Advertisement
Dalam perjalanan dinasnya pada 25-29 September mendatang, Kamala Harris juga akan mengunjungi Tokyo dan Seoul untuk menemui sejumlah pejabat senior Jepang dan Korea Selatan, ungkap Allen.
Shinzo Abe tewas ditembak dalam sebuah sesi kampanye pada Juli lalu di Nara, Jepang Barat.
Pemerintah Jepang memperkirakan puluhan kepala negara, baik yang masih menjabat maupun tidak, akan memberikan penghormatan terakhir dan belasungkawa dalam upacara pemakamannya di Tokyo 27 September nanti.
Gagal Lindungi Shinzo Abe yang Akhirnya Tewas Ditembak, Kepala Polisi Jepang Bakal Mundur
Sementara itu, kepala polisi nasional Jepang pada Kamis 25 Agustus 2022 mengatakan dia akan mengundurkan diri, untuk bertanggung jawab atas penembakan fatal mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe pada pidato kampanye bulan lalu.
Pengumuman Kepala Badan Kepolisian Nasional Itaru Nakamura mengemuka ketika agensinya merilis laporan tentang kegagalan menyelamatkan nyawa Shinzo Abe pada 8 Juli ketika dia terbunuh di Nara, Jepang barat.
Laporan polisi menemukan celah di perlindungan polisi Abe yang memungkinkan penyerang menembaknya dari belakang.
Sejauh ini Nakamura tidak mengatakan kapan pengunduran dirinya dilakukan secara resmi.
Pemakaman Kenegaraan Shinzo Abe Bakal Telan Biaya Rp 178 M Picu Kontroversi
Jepang memperkirakan akan menghabiskan sekitar 1,7 miliar yen sekitar Rp 178 miliar untuk pemakaman kenegaraan mantan perdana menteri Shinzo Abe yang terbunuh, kata pemerintah Selasa (6/9/2022), meskipun ada kontroversi mengenai rencana tersebut.
Kurs 1 yen = Rp 105,06.
Jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan sekitar setengah dari warga Jepang yang ikut polling menentang acara yang didanai publik itu.
"Keamanan diperkirakan menelan biaya sekitar 800 juta yen, dengan 600 juta yen lagi akan dihabiskan untuk menjadi tuan rumah dan 250 juta yen untuk upacara," kata juru bicara pemerintah Jepang Hirozaku Matsuno pada hari Selasa.
"Delegasi lebih dari 190 perwakilan asing (negara dan wilayah) kemungkinan akan berpartisipasi," katanya kepada wartawan pada briefing reguler.
Pemakaman kenegaraan Shinzo Abe akan diadakan di Nippon Budokan Tokyo, tempat yang digunakan untuk konser dan acara olahraga yang juga menjadi tuan rumah pemakaman kenegaraan terakhir Jepang untuk mantan perdana menteri pada tahun 1967.
Advertisement
Pemakaman Kenegaraan Jarang Terjadi, Tapi Didukung PM
Perdana Menteri Fumio Kishida mengatakan pencapaian domestik dan internasional Abe, perdana menteri terlama di negara itu, membuat upacara kenegaraan tepat.
Tetapi pemakaman kenegaraan untuk mantan politikus jarang terjadi di Jepang, dan jajak pendapat akhir pekan yang diterbitkan Senin oleh surat kabar Yomiuri Shimbun menemukan bahwa 56 persen suara menentang acara tersebut, sedangkan 38 persen mendukung.
Jajak pendapat lain baru-baru ini menunjukkan tingkat oposisi yang sama, dan Kishida mengatakan dia siap untuk menjawab pertanyaan tentang masalah ini di parlemen.
Peringkat persetujuan pemerintahnya telah terpukul dalam beberapa pekan terakhir, sebagian karena keputusan pemakaman.
Beberapa penentang menentang pengeluaran uang publik untuk sebuah acara yang menghormati seorang politikus, sementara yang lain berpikir pemakaman kenegaraan secara efektif memaksa berkabung publik atau meminimalkan pandangan nasionalis Abe dan dugaan hubungan dengan kronisme.
Untuk Shinzo Abe, Meski Tak Lagi Menjabat PM
“Abe sangat dihormati di Jepang dan di dunia internasional, dan ada banyak pesan belasungkawa (sejak kematiannya),” kata kepala sekretaris kabinet Hirokazu Matsuno dalam konferensi pers.
“Kami percaya, Jepang sebagai negara perlu menanggapi ini sebagai etiket internasional, dan karena itu kami memutuskan bahwa yang terbaik adalah melakukan pemakaman ini sebagai acara resmi yang diselenggarakan pemerintah dan dihadiri tamu internasional,” ujarnya.
Pemakaman terakhir untuk seorang perdana menteri yang didanai sepenuhnya oleh pemerintah adalah untuk Shigeru Yoshida pada tahun 1967. Pemakaman selanjutnya dibiayai oleh negara dan Partai Demokrat Liberal (LDP) yang berkuasa, di mana Abe adalah anggota yang berpengaruh.
Beberapa pemimpin dan mantan pemimpin dunia diperkirakan akan menghadirinya, dengan berbagai laporan berita yang menyatakan pengaturan sedang dilakukan untuk kehadiran mantan presiden AS Barack Obama.
Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadirinya, kata Kremlin pada Juli lalu.
Advertisement