Liputan6.com, Edinburgh - Ribuan rakyat Skotlandia ikut mengiringi peti mati Ratu Elizabeth II di jalanan Edinburgh. Peti mati Ratu Elizabeth II sedang berada di katedral St. Giles hingga Selasa siang 13 September 2022.
Empat anak Sang Ratu, yakni Raja Charles III, Putri Anne, Pangeran Andrew, dan Pangeran Edward ikut hadir di katedral untuk memberikan vigil kepada mendiang ibu mereka.
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan laporan BBC, empat anak Sang Ratu juga sempat tampil berjalan di belakang kendaraan jenazah. Di belakang mereka ada mobil yang membawa Ratu Camilla, serta istri dari Pangeran Edward, Sophie, Countess of Wessex.
Suami Putri Anne, Wakil Admiral Sir Tim Laurence ikut berjalan bersama istrinya.
Para warga yang mendampingi iring-iringan dilaporkan hening ketika iringan peti mati melewati mereka, meski banyak yang mengabadikan momen tersebut dengan ponsel.
Hingga Malam
BBC menyebut sekitar 20 ribu orang berbaris berbari untuk melihat peti mati Ratu Elizabeth II. Para pelayat mulai datang ke katedral pada pukul 17.30.
Mereka berdatangan hingga larut malam. Sukarelawan dari Salvation Army turut hadir untuk memberikan minuman hangat bagi para warga.
Salah satu pelayat adalah Elizabeth Mbulaiteye. Wanita Uganda yang tinggal di Glasgow itu mengantre bersama dua anaknya yang sudah besar, Daniel dan Angel, sejak tengah hari. Mereka berpakaian formal untuk memberikan hormat pada Sang Ratu. Hingga pukul 20.00, keluarga itu masih mengantre.
"Ibu saya lahir di tahun yang sama seperti sang Ratu, jadi ia dinamakan Elizabeth. Ia mencintai Ratu, sehingga ia menamaiku Elizabeth juga," ujar wanita itu.
Elizabeth Mbulaiteye berkata ikut mengantre karena ingin menjadi bagian "momen bersejarah".
Seorang warga Indonesia bernama Anindya Hapsari yang sedang belajar MBA di Skotlandia juga ikut hadir. Ia berkata ini adalah momen sekali dalam seumur hidup.
Warga lain bernama Fiona dan Matt Sigsworth. Fiona yang merupakan seorang guru juga berkata ini adalah momen sekali seumur hidup untuk memberikan penghormatan pada Ratu Elizabeth IIÂ meski dirinya bukan royalis.
"Kami bukan royalis, tetapi saya menghormati dan mengagumi apa yang Ratu telah lakukan untuk negara kita, dan pengorbanan dan tugas yang ia tunjukkan selama 70 tahun," ujar Fiona.
Dubes Inggris: Ratu Elizabeth II Sentuh Banyak Orang di Penjuru Dunia Termasuk Indonesia
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Owen Jenkins menyampaikan apresiasi terhadap warga Indonesia, atas perhatian dan simpati setelah Ratu Elizabeth II meninggal. Ia juga menyempatkan diri melihat-lihat karangan bunga yang dikirimkan.
"Sebagaimana kami berduka, ada sebuah rasa nyaman yang nyata saat menerima banyak pesan-pesan dari para sahabat dan mitra dari penjuru Indonesia," ujar Dubes Inggris Owen Jenkins kepada media di luar kantor Kedubes Inggris, Senin (12/9/2022). Â
Lebih lanjut, Dubes Owen juga mengapresiasi ucapan dukacita yang berasal dari Presiden Joko Widodo. Ia pun menyorot bahwa Menteri Luar Negeri Inggris Retno Marsudi telah mengunjunginya pada pekan lalu.Â
"Tidak hanya pemerintah Indonesia yang tersentuh oleh Yang Mulia, bunga-bunga di belakang saya dan sepanjang tembok kedutaan besar menunjukkan betapa dalam 70 tahun berkuasa, ia menyentuh orang-orang biasa di penjuru dunia dan penjuru kepulauan Indonesia," ujar Dubes Inggris Owen Jenkins.
Sebelumnya dilaporkan, ada karangan bunga dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo. Terlihat pula karangan bunga dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan sebuah karangan bunga yang bertuliskan dari rakyat Indonesia.
Advertisement
Jokowi Sampaikan Duka Cita Meninggalnya Ratu Elizabeth II
Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga telah menyampaikan ucapan duka cita atas meninggalnya Ratu Elizabeth II pada usia 96 tahun. Jokowi mengatakan Elizabeth merupakan sosok ratu yang sangat dikagumi dan dicintai.
"I am deeply saddened by the passing of Queen Elizabeth II, a widely admired and beloved queen," kata Jokowi melalui akun Twitternya @jokowi, Jumat (9/9).
Jokowi turut mengunggah foto Ratu Elizabeth II. Ia pun menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada Keluarga Kerajaan Inggris, pemerintah, dan rakyat Inggris.
"My deepest sympathy and heartfelt condolences to the Royal Family, the government, and the people of the UK," ujar Jokowi.
Sebelumnya, Ratu Elizabeth II meninggal di Kastil Balmoral, Skotlandia dikelilingi keluarga tercinta.
Mengutip BBC, Kamis 8 September 2022, bendera di Istana Buckingham diturunkan menjadi setengah tiang pada pukul 18.30.
Ratu Elizabeth II memerintah Inggris Raya dan 14 wilayah Persemakmuran lainnya, dan menjadi salah satu wanita paling terkenal dalam sejarah.
Saat berita kematian Ratu diumumkan, ratusan orang berkumpul di luar gerbang istana. Beberapa mulai menangis. Sebuah helikopter terpandtau mengitari langit di atas Istana Buckingham.
Wajah-wajah berlinang air mata terlihat di luar gerbang Istana Buckingham pada hari Kamis, ketika berita kematian Ratu Elizabeth II menyebar.
Suara nyanyian lirih "God Save the Queen" pecah di antara orang-orang yang berkumpul.
Makna Mahkota di Atas Peti Mati Ratu Elizabeth II Saat Dibaringkan di Skotlandia
Prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II masih panjang. Peti matinya saat ini masih diletakkan di Katedral St. Giles di Edinburgh, Skotlandia, untuk menerima penghormatan terakhir dari masyarakat yang hadir langsung.
Peti mati itu dibungkus dengan panji Royal Standard of Scotland, lalu dihiasi dengan karangan bunga. Mahkota Skotlandia ditempatkan di atas peti mati raja tempat ia dibaringkan di katedral sejak Senin, 12 September 2022.Â
Dikutip dari People, Selasa (13/9), Mahkota Skotlandia adalah koleksi mahkota tertua yang ada di Inggris Raya, menurut The Court Jeweller. Mahkota ini telah dipakai atau hadir selama penobatan sederet Raja Skotlandia, seperti Ratu Skotlandia Mary (1543), James I dan VI (1567), Charles I (1633), dan Charles II (1651).
Mahkota itu diletakkan di peti mati ratu oleh Penjaga Istana Holyroodhouse Alexander Douglas-Hamilton. Menurut The Court Jeweller, mahkota itu sempat diubah bentuknya pada 1540 berdasarkan permintaan Raja Skotlandia James V yang menginginkan agar benda itu dibuat ulang oleh tukang emas kerajaan, John Mosman.
Mahkota tersebut memiliki empat lengkungan emas yang melengkung ke atas ke sebuah bola. Mahkota ini menampilkan tanda salib berbahan emas dan enamel di bagian atas dan dihiasi dengan banyak emas, mutiara, garnet, serta batu kecubung.
Mahkota tersebut juga dikenal sebagai permata mahkota Skotlandia. Benda itu sempat menghilang dari mata publik pada 1707 menyusul keluarnya Undang-Undang Persatuan yang menyatukan Skotlandia dan Inggris. Benda tersebut akhirnya diperlihatkan kembali pada 1818 di Istana Edinburgh, menurut The National of Scotland.Â
Advertisement