Mahkota Patung Liberty Dibuka Kembali untuk Publik, Ditutup Sejak Pandemi COVID-19 Maret 2020

Tiket untuk mengunjungi mahkota Patung Liberty bahkan telah terjual habis hampir sepanjang bulan Oktober.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 12 Okt 2022, 18:35 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2022, 18:35 WIB
Potret Serunya Keluarga Anang Hermansyah saat Liburan di New York
Anang Hermansyah saat berpose bersama istrinya Ashanty berpose di bawah Patung Liberty. Keduanya kompak mengenakan outfit serba hitam. (Instagram/ashanty_ash)

Liputan6.com, New York - Orang-orang yang mengunjungi Patung Liberty akhirnya kembali diperkenankan mengunjungi bagian mahkotanya, untuk melihat pemandangan Pelabuhan New York. National Park Service telah mencabut salah satu pembatasan COVID-19 yang tersisa.

Mengutip NPR.org, Rabu (12/10/2022), tiket untuk mengunjungi mahkota itu bahkan telah terjual habis hampir sepanjang bulan Oktober. Tiket dewasa, yang mencakup perjalanan feri dari New Jersey atau New York, berharga $24,30 atau sekitar Rp 373 ribu.

Sebagian besar perjalanan juga mencakup pemberhentian di Museum Imigrasi Nasional Pulau Ellis.

Untuk mencapai mahkota, pengunjung harus menavigasi 162 anak tangga — dan itu setelah mereka menaiki tumpuan patung, yang dicapai dengan menaiki 215 anak tangga (sekitar 10 lantai, kata National Park Service).

Bagian bawah patung memiliki lift untuk orang-orang yang tidak dapat naik tangga tetapi bagian mahkotanya tidak -- itulah alasan mengapa selama bertahun-tahun, sebagian besar wisatawan melewatkan bagian dari pengalaman itu.

Kunjungan ke mahkota patung telah dilarang sejak 16 Maret 2020, ketika National Park Service menghentikan semua operasi publik di Patung Liberty dan Pulau Ellis karena pandemi COVID-19.

Bagian dari landmark itu kemudian secara bertahap dibuka kembali sejak saat itu; dek untuk pengunjung dibuka kembali pada Juli 2021.

Patung yang gelar resminya "The Statue of Liberty Enlightening the World" itu terkenal sebagai pemberian rakyat Prancis kepada Amerika Serikat (AS). Oktober secara historis menjadi waktu yang penting untuk patung: tepatnya tahun 1886. Pada Oktober 1924, Presiden Calvin Coolidge menyatakannya sebagai monumen nasional.

Patung Liberty telah mengalami beberapa putaran penutupan dalam 20 tahun terakhir, dari pasca-serangan 11 September hingga peningkatan keamanan dan perbaikan umum. Seluruh patung ditutup sepenuhnya pada tahun 2011, ketika tangga dan upaya pemadaman kebakaran diperbarui.


Filosofi di Balik Patung Liberty Amerika Serikat

Ilustrasi Patung Liberty
Ilustrasi patung Liberty (dok.unsplash)

Dia adalah seorang wanita yang sangat terkenal di Amerika Serikat, tapi dia tidak dilahirkan di Amerika. Siapa dia? Ya, dia adalah sosok Patung Liberty yang menurut catatan sejarah, tiba di Pulau Bedloe, New York Harbor pada 132 tahun silam, atau 19 Juni 1885. Patung tersebut dikirim dalam bentuk 350 potongan di dalam bungkusan 200 dus. Setelah dirakit kembali, patung setinggi 93 meter itu secara resmi dipersembahkan pada tanggal 28 Oktober 1886 oleh Presiden Cleveland.

Patung Liberty ini merupakan hadiah dari Pemerintah Prancis sebagai simbol persahabatan antara AS dan Prancis sekaligus dalam rangka 100 tahun deklarasi kemerdekaan Negeri Paman Sam. Oleh karena itu, patung yang juga disebut Liberty Enlightening the World dalam bahasa Inggris, dan La Liberté éclairant le monde, dalam bahasa Prancis ini merepresentasikan sebuah kebebasan dan demokrasi dalam bernegara.

Selain itu, patung ini juga menjadi simbol selamat datang untuk imigran dan orang Amerika yang kembali ke negara tersebut. Pada tahun 1943, berdirinya Patung Liberty menyambut 12 juta imigran yang tiba di Amerika Serikat. Para pendatang berharap Patung Liberty ini menjadi simbol untuk mewujudkan harapan dan kebebasan di Negeri Paman Sam.

Seperti dimuat Americalibrary.gov, Patung Liberty ini dibuat dari lempengan tembaga yang dilebur bersama baja oleh pematung Prancis Frederic-Auguste Bartholdi yang dibantu Insinyur Gustave Eiffel, perancang menara Eiffel.

Konon sosok Miss Liberty adalah ibunda dari Bartholdi, sang pematung. Sementara sumber lain menyebut bahwa Nona Liberty merupakan sosok wanita muslimah.


Sejarah Singkat

Ilustrasi patung Liberty
Ilustrasi patung Liberty (dok.unsplash)

Menurut pihak pengelola Taman Nasional AS atau US National Park, awal mulanya Bartholdi sempat mengikuti sayembara pembangunan menara mercusuar untuk Terusan Suez di Mesir. Bartholdi kemudian mendesain patung besar perempuan berjubah meniru gaya perempuan pedesaan sambil memegang obor. Proposal itu ia beri nama 'Egypt Brings Light to Asia' alias 'Mesir pembawa cahaya bagi Asia'.

"Bartholdi menghasilkan serangkaian sketsa, yang awalnya mengusulkan patung raksasa tersebut sebagai gambaran 'fellah' atau yang diartikan sebagai penduduk pedesaan Arab. Namun kemudian, secara bertahap berkembang sebagai dewi yang kolosal," kata Edward Berenson, seorang sejarawan yang menuliskan histori Patung Liberty.

Pemilihan sosok muslimah ini di pikiran Bartholdi, karena sebagian besar penduduk Mesir kala itu adalah muslim, sekitar 86 persen di Alexandria dan Kairo, dan 91 persen di area lain. Namun proposal Bartholdi ditolak mentah-mentah oleh Pemerintah Mesir.

Patungnya urung didirikan di Terusan Suez. Konsep patung ini kemudian ia kembangkan untuk pembuatan Patung Liberty untuk Amerika Serikat dengan biaya pembuatan sekitar US$ 250 ribu atau lebih dari US$ 5,5 juta kurs saat ini.

Pada tahun 1924, Presiden Calvin Coolidge menetapkan patung tersebut sebagai monumen nasional. Dan 60 tahun kemudian patung tersebut direstorasi, dengan menggunakan sebuah obor baru yang nyala apinya tertutup daun emas. Tahun 1984, Patung Liberty masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO. Kemudian Presiden Ronald Reagan meresmikan kembali patung tersebut pada 4 Juli 1986.

Setelah serangan teroris 11 September 2001, Patung Liberty sempat ditutup. Sebagian dari patung ini mulai dibuka pada tahun 2004. Dan mahkotanya baru dibuka kembali untuk umum pada 4 Juli 2009.


Asteroid Berukuran Tiga Kali Patung Liberty Akan Melintas Dekat Bumi

FOTO: Keindahan Supermoon Terakhir di Tahun 2020
Bulan purnama terlihat di belakang Patung Liberty, New York City, Amerika Serikat, Kamis (7/5/2020). Fenomena supermoon atau di belahan Bumi lain disebut flower moon ini merupakan yang terakhir di tahun 2020. (Johannes EISELE/AFP)

Bicara soal Patung Libety, pada Rabu (22 September 2021), batu raksasa ruang angkasa yang berukuran sekitar tiga kali Patung Liberty diperkirakan akan melewati Bumi pada ekuinoks musim gugur. Asteroid bernama 2021 NY1 ini akan melintas tanpa membahayakan planet kita.

Dilansir dari Live Science Rabu (22/9/2021), asteroid ini masih dianggap sebagai Near-Earth Object/NEO (Objek Dekat Bumi) karena akan melintas dalam jarak sekitar 193 juta kilometer dari matahari.

Dengan standar tersebut, asteroid 2021 NY1 akan melakukan pendekatan yang relatif dekat, yaitu sekitar 1.560.000 kilometer dari Bumi — atau hanya di bawah empat kali jarak antara Bumi dan bulan.

Asteroid seperti ini tidak menimbulkan ancaman bagi kehidupan di Bumi. NASA memantau semua Objek Dekat Bumi (NEO) jika orbitnya mungkin berubah di masa depan.

Mempelajari karakteristik NEO juga dapat mengungkapkan informasi baru tentang hari-hari awal pembentukan tata surya karena sebagian besar asteroid adalah fragmen berbatu yang berasal dari masa itu.

Asteroid Ini Tidak Berbahaya

Asteroid 2021 NY1 adalah batu berukuran yang masuk akal, berdiameter sekitar 130 hingga 300 meter atau berukuran sekitar tiga sampai enam Patung Liberty, menurut database NEO NASA.

Batuan angkasa yang terbang bebas ini meluncur di ruang angkasa dengan kecepatan sekitar 33.800km/jam — atau kira-kira 27 kali kecepatan suara.

Asteroid musim gugur ini sama sekali bukan yang terdekat yang pernah melintas dekat Bumi. Asteroid 2020 QG pernah meluncur hanya 2.950 kilometer di atas Samudra Hindia pada 16 Agustus 2020.

Tidak ada asteroid yang diketahui telah mendekat tanpa terbakar di atmosfer atau menabrak permukaan Bumi.

 

Beda Rupiah 1998 dengan 2018 terhadap Dolar AS
Infografis Beda Rupiah 1998 dengan 2018 terhadap Dolar AS. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya