10 Bencana Alam Paling Mematikan Tahun 2022, Banjir Afghanistan hingga Gempa Cianjur

Bencana menewaskan ribuan nyawa di sepanjang tahun 2022, mulai dari banjir di India dan Nigeria, kekeringan di Uganda, hingga gempa bumi di Indonesia dan Afghanistan.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Des 2022, 20:40 WIB
Diterbitkan 23 Des 2022, 20:40 WIB
Orang-orang mengumpulkan barang-barang mereka dari rumah mereka yang rusak setelah banjir besar di distrik Khushi provinsi Logar selatan Kabul, Afghanistan pada 21 Agustus 2022. (Foto: AP/Shafiullah Zwak)
Orang-orang mengumpulkan barang-barang mereka dari rumah mereka yang rusak setelah banjir besar di distrik Khushi provinsi Logar selatan Kabul, Afghanistan pada 21 Agustus 2022. (Foto: AP/Shafiullah Zwak)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam COP27, KTT Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membahas tentang iklim, bencana alam dan biaya penanggulangannya menjadi perhatian utama para pembuat kebijakan dan aktivis. Sebagaimana peristiwa akibat cuaca ekstrem menjadi lebih 'umum' karena perubahan iklim.

Berbagai bencana yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur hingga tewasnya ratusan korban jiwa terjadi sepanjang tahun 2022.

Bencana mematikan itu terjadi di berbagai belahan dunia, mulai dari banjir di India dan Nigeria, kekeringan di Uganda, hingga gempa bumi di Indonesia dan Afghanistan.

Berikut 10 bencana alam paling mematikan tahun 2022, dikutip dari US News, Jumat (23/12/2022).

1. Banjir Afghanistan, Sedikitnya 182 Orang Tewas

Afganistan menjadi tuan rumah bagi hujan deras yang tidak sesuai musim sepanjang bulan Agustus, dan hasilnya adalah bencana besar. Sedikitnya 182 warga Afganistan tewas dalam banjir dan tanah longsor yang terjadi beruntun.

Masih belum pulih dari gempa bumi kurang dari dua bulan sebelumnya, kepemimpinan negara itu memohon bantuan lebih lanjut kepada masyarakat internasional, menurut laporan Reuters.

2. Banjir di India Menelan Sedikitnya 192 Nyawa

Musim hujan di India pada Juni hingga September menampilkan, seperti tahun sebelumnya, curah hujan di atas rata-rata, menurut CNN.

Di antara daerah yang paling terkena dampak adalah negara bagian Assam di timur laut, di mana banjir dan tanah longsor menewaskan sedikitnya 192 orang, menurut Times of India.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kekeringan dan Banjir di Afrika

Negara Kawasan Tanduk Afrika Mengalami Kekeringan-AP Photo-20170305
Seekor sapi tergeletak di Bandarero, Kenya, Jumat (3/3). Kenya kini tengah menghadapi kekeringan parah dan krisis pangan. (AP Photo / Ben Curtis)

3. Kekeringan Sebabkan Lebih dari 200 Kematian di Afrika Timur

Sebagian besar Afrika Timur telah mengalami “kekeringan terburuk dalam lebih dari empat puluh tahun”, sebut PBB. Bencana ini membuat jutaan orang berisiko kelaparan.

Angkanya bervariasi, tetapi pejabat lokal dan internasional menempatkan jumlah kematian akibat kelaparan di atas 200 di Uganda timur laut saja Juli lalu, lapor Reuters.

Dengan memperhitungkan kesenjangan data, diperkirakan jumlah korban kekeringan saat ini sebanyak satu nyawa hilang setiap 36 detik. Terlebih, berkurangnya produksi tanaman di daerah-daerah tertentu dan tingkat malnutrisi yang tinggi diperkirakan akan bertahan hingga tahun 2023, kata Komisi Eropa.

4. Banjir Afrika Selatan Menewaskan Sekitar 461 Orang

Pada awal April, hujan lebat turun di Eastern Cape Afrika Selatan – termasuk bagian dari Durban, kota terpadat ketiga di negara itu. Ini menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menewaskan sekitar 461 orang, menurut pejabat pemerintah.

Berbulan-bulan setelah bencana, lebih dari 70 orang masih hilang dan ribuan lainnya tidak memiliki tempat tinggal permanen.

 


Badai di Brasil dan Filipina

Pencarian Korban Hilang yang Tertimbun Tanah Longsor Pasca Badai Nalgae di Filipina
Tim penyelamat melanjutkan pencarian korban yang hilang dalam tanah longsor setelah Badai Tropis Nalgae menghantam Barangay Kusiong, Datu Odin Sinsuat, Provinsi Maguindanao, Filipina Selatan, Senin (31/10/2022). Sebelumnya diketahui para korban mengira saat Badai Nalgae menghantam wilayah mereka akan terjadi tsunami, sehingga membuat para korban berlari ke tempat yang lebih tinggi menuju gunung. (Philippine Coast Guard via AP)

5. Banjir dan Tanah Longsor Membunuh Sedikitnya 233 Orang di Brasil

Dalam dua bulan (Februari-Maret) hujan lebat mengguyur kota Petropolis di Brasil. Curah hujan yang tinggi ini mengakibatkan banjir dan tanah longsor menerjang melalui kota pegunungan dan merenggut sedikitnya 233 nyawa, menurut BBC.

Dulunya wilayah itu merupakan tempat tinggal musim panas pilihan bagi para kaisar Brasil selama periode kekaisaran. Kini, Petropolis tengah memulihkan diri dari banjir yang menghancurkan.

6. Badai Tropis Megi Membunuh Sedikitnya 214 Orang di Filipina

Badai Tropis Megi melanda Filipina pada 10 April. Ini bukan satu-satunya badai yang menghancurkan pulau-pulau itu, rata-rata 20 badai menghantam negara itu setiap tahun.

Namun, badai di Megi April lalu adalah yang paling merusak tahun ini, dengan setidaknya 214 kematian dikaitkan dengannya, menurut laporan Dewan Manajemen Risiko dan Bencana Alam Filipina.


Gempa Hancurkan Cianjur dan Afghanistan

Gempa Cianjur Hancurkan Pemukiman Warga di Desa Sarampad
Foto udara memperlihatkan pemukiman yang hancur akibat gempa di Desa Sarampad, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Selasa (22/11/2022). Kerusakan akibat gempa membuat kendaraan tidak bisa melintas untuk membawa bantuan bagi warga terdampak. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

7. Gempa Membunuh Sedikitnya 334 Orang di Cianjur, Indonesia

Gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang kota Cianjur di Jawa Barat, Indonesia pada 21 November, menewaskan sedikitnya 334 orang.

Karena posisinya di “Cincin Api” Pasifik, di mana tumbukan tektonik biasa terjadi, gempa bumi sering terjadi di Indonesia. Bahkan di Cianjur, gempa susulan masih terus terjadi hingga akhir Desember ini.

8. Gempa di Afghanistan Membunuh Sedikitnya 1.036 Orang

Pada tanggal 21 Juni, gempa berkekuatan 5,9 magnitudo melanda Afghanistan timur, menyebabkan tanah longsor, menghancurkan ribuan rumah dan menewaskan sekitar 1.036 orang, menurut PBB.

Gempa bumi yang paling mematikan dalam beberapa dasawarsa di Afghanistan ini menambah serangkaian tantangan – mulai dari perselisihan sosial hingga kelaparan – yang melanda negara itu sejak jatuhnya Kabul ke tangan Taliban tahun lalu.

 


Banjir di Nigeria dan Pakistan

Hujan lebat dan bencana banjir di seluruh Pakistan dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.000 warga.
Hujan lebat dan bencana banjir di seluruh Pakistan dilaporkan telah menewaskan lebih dari 1.000 warga. (Xinhua)

Banjir di Nigeria Membunuh Sedikitnya 612 Orang

Musim hujan Nigeria, yang berlangsung antara Juni hingga November, termasuk yang paling mematikan dalam lebih dari satu dekade, dengan banjir yang menyebabkan sedikitnya 612 kematian di seluruh negara dan menyebabkan 1,4 juta orang mengungsi, menurut pejabat Nigeria.

Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh World Weather Attribution, banjir di Nigeria dan tempat lain di Afrika Barat “80 kali lebih mungkin terjadi” akibat perubahan iklim.

Banjir Pakistan Membunuh Sedikitnya 1.739 Orang

Dari Juni hingga Oktober, banjir memecahkan rekor, menghanyutkan ribuan rumah dan merenggut nyawa sekitar 1.739 orang di Pakistan, menurut perkiraan resmi. Pejabat setempat mengatakan bahwa banjir bisa memakan waktu hingga enam bulan untuk surut sepenuhnya.

 

Penulis: Safinatun Nikmah

INFOGRAFIS: Deretan Bencana Alam yang Menerjang Indonesia di Awal 2021 (Liputan6.com / Triyasni)
INFOGRAFIS: Deretan Bencana Alam yang Menerjang Indonesia di Awal 2021 (Liputan6.com / Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya