Liputan6.com, Jakarta - Dalam COP27, KTT Perserikatan Bangsa-Bangsa yang membahas tentang iklim, bencana alam dan biaya penanggulangannya menjadi perhatian utama para pembuat kebijakan dan aktivis. Sebagaimana peristiwa akibat cuaca ekstrem menjadi lebih 'umum' karena perubahan iklim.
Berbagai bencana yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur hingga tewasnya ratusan korban jiwa terjadi sepanjang tahun 2022.
Baca Juga
Bencana mematikan itu terjadi di berbagai belahan dunia, mulai dari banjir di India dan Nigeria, kekeringan di Uganda, hingga gempa bumi di Indonesia dan Afghanistan.
Advertisement
Berikut 10 bencana alam paling mematikan tahun 2022, dikutip dari US News, Jumat (23/12/2022).
1. Banjir Afghanistan, Sedikitnya 182 Orang Tewas
Afganistan menjadi tuan rumah bagi hujan deras yang tidak sesuai musim sepanjang bulan Agustus, dan hasilnya adalah bencana besar. Sedikitnya 182 warga Afganistan tewas dalam banjir dan tanah longsor yang terjadi beruntun.
Masih belum pulih dari gempa bumi kurang dari dua bulan sebelumnya, kepemimpinan negara itu memohon bantuan lebih lanjut kepada masyarakat internasional, menurut laporan Reuters.
2. Banjir di India Menelan Sedikitnya 192 Nyawa
Musim hujan di India pada Juni hingga September menampilkan, seperti tahun sebelumnya, curah hujan di atas rata-rata, menurut CNN.
Di antara daerah yang paling terkena dampak adalah negara bagian Assam di timur laut, di mana banjir dan tanah longsor menewaskan sedikitnya 192 orang, menurut Times of India.
Kekeringan dan Banjir di Afrika
3. Kekeringan Sebabkan Lebih dari 200 Kematian di Afrika Timur
Sebagian besar Afrika Timur telah mengalami “kekeringan terburuk dalam lebih dari empat puluh tahun”, sebut PBB. Bencana ini membuat jutaan orang berisiko kelaparan.
Angkanya bervariasi, tetapi pejabat lokal dan internasional menempatkan jumlah kematian akibat kelaparan di atas 200 di Uganda timur laut saja Juli lalu, lapor Reuters.
Dengan memperhitungkan kesenjangan data, diperkirakan jumlah korban kekeringan saat ini sebanyak satu nyawa hilang setiap 36 detik. Terlebih, berkurangnya produksi tanaman di daerah-daerah tertentu dan tingkat malnutrisi yang tinggi diperkirakan akan bertahan hingga tahun 2023, kata Komisi Eropa.
4. Banjir Afrika Selatan Menewaskan Sekitar 461 Orang
Pada awal April, hujan lebat turun di Eastern Cape Afrika Selatan – termasuk bagian dari Durban, kota terpadat ketiga di negara itu. Ini menyebabkan banjir dan tanah longsor yang menewaskan sekitar 461 orang, menurut pejabat pemerintah.
Berbulan-bulan setelah bencana, lebih dari 70 orang masih hilang dan ribuan lainnya tidak memiliki tempat tinggal permanen.
Advertisement
Badai di Brasil dan Filipina
5. Banjir dan Tanah Longsor Membunuh Sedikitnya 233 Orang di Brasil
Dalam dua bulan (Februari-Maret) hujan lebat mengguyur kota Petropolis di Brasil. Curah hujan yang tinggi ini mengakibatkan banjir dan tanah longsor menerjang melalui kota pegunungan dan merenggut sedikitnya 233 nyawa, menurut BBC.
Dulunya wilayah itu merupakan tempat tinggal musim panas pilihan bagi para kaisar Brasil selama periode kekaisaran. Kini, Petropolis tengah memulihkan diri dari banjir yang menghancurkan.
6. Badai Tropis Megi Membunuh Sedikitnya 214 Orang di Filipina
Badai Tropis Megi melanda Filipina pada 10 April. Ini bukan satu-satunya badai yang menghancurkan pulau-pulau itu, rata-rata 20 badai menghantam negara itu setiap tahun.
Namun, badai di Megi April lalu adalah yang paling merusak tahun ini, dengan setidaknya 214 kematian dikaitkan dengannya, menurut laporan Dewan Manajemen Risiko dan Bencana Alam Filipina.
Gempa Hancurkan Cianjur dan Afghanistan
7. Gempa Membunuh Sedikitnya 334 Orang di Cianjur, Indonesia
Gempa berkekuatan 5,6 magnitudo mengguncang kota Cianjur di Jawa Barat, Indonesia pada 21 November, menewaskan sedikitnya 334 orang.
Karena posisinya di “Cincin Api” Pasifik, di mana tumbukan tektonik biasa terjadi, gempa bumi sering terjadi di Indonesia. Bahkan di Cianjur, gempa susulan masih terus terjadi hingga akhir Desember ini.
8. Gempa di Afghanistan Membunuh Sedikitnya 1.036 Orang
Pada tanggal 21 Juni, gempa berkekuatan 5,9 magnitudo melanda Afghanistan timur, menyebabkan tanah longsor, menghancurkan ribuan rumah dan menewaskan sekitar 1.036 orang, menurut PBB.
Gempa bumi yang paling mematikan dalam beberapa dasawarsa di Afghanistan ini menambah serangkaian tantangan – mulai dari perselisihan sosial hingga kelaparan – yang melanda negara itu sejak jatuhnya Kabul ke tangan Taliban tahun lalu.
Advertisement
Banjir di Nigeria dan Pakistan
Banjir di Nigeria Membunuh Sedikitnya 612 Orang
Musim hujan Nigeria, yang berlangsung antara Juni hingga November, termasuk yang paling mematikan dalam lebih dari satu dekade, dengan banjir yang menyebabkan sedikitnya 612 kematian di seluruh negara dan menyebabkan 1,4 juta orang mengungsi, menurut pejabat Nigeria.
Menurut sebuah laporan yang dirilis oleh World Weather Attribution, banjir di Nigeria dan tempat lain di Afrika Barat “80 kali lebih mungkin terjadi” akibat perubahan iklim.
Banjir Pakistan Membunuh Sedikitnya 1.739 Orang
Dari Juni hingga Oktober, banjir memecahkan rekor, menghanyutkan ribuan rumah dan merenggut nyawa sekitar 1.739 orang di Pakistan, menurut perkiraan resmi. Pejabat setempat mengatakan bahwa banjir bisa memakan waktu hingga enam bulan untuk surut sepenuhnya.
Penulis: Safinatun Nikmah