Liputan6.com, Jakarta - Hari ini pada tahun 1922, bencana alam dahsyat menerjang Amerika Serikat (AS). Amuk badai salju menghantam dan melumpuhkan negara paling berpengaruh di dunia Barat tersebut.
Badai salju tersebut pertama kali terbentuk di Carolinas pada 26 Januari. Sehari kemudian, berpindah ke Ibu Kota, Washington DC.
Di Washington selama dua hari penuh seluruh kota tertutup salju. Bahkan ketinggian tumpukan salju tersebut mencapai dua kaki. Demikian dilansir dari History Chanel (29/1/2023).
Advertisement
Akibatnya, seluruh transportasi umum tidak bisa beroperasi. Melihat parahnya efek dari badai salju, Pemerintah AS, segera bertindak. Mereka memutuskan menghentikan sementara roda pemerintahan. Tragisnya lagi, kala warga Washington DC berpikir bahwa situasi sudah mulai membaik, mereka melakukan aktivitas seperti biasa. Termasuk juga dengan menonton film di salah satu teater favorit dan megah di Washington, Knickerbocker.
Nahas terjadi, saat 300 orang tengah asik menikmati film, tumpukan salju yang berada di atap Knickerbocker merubuhkan teater ini. 181 orang dilaporkan tewas karena tertimpa besi penyangga yang beratnya lebih dari satu ton itu.
Perawatan Intensif
Tidak hanya korban tewas, 133 orang harus menerima perawatan intensif karena menjadi korban luka.
Tim evakuasi pun musti bekerja siang malam menyelamatkan dan mencari korban di tengah reruntuhan teater ini.
Peristiwa ini pun membuat Presiden AS Warren Harding bersedih. Atas nama pribadi dan AS, Presiden Harding menyampaikan rasa duka yang mendalam kepada keluarga korban.
Advertisement
Tim Investigasi
Pascainsiden, tim investigasi melancarkan penyidikan untuk mengetahui penyebab tragedi itu.
Dan, tim ini menyatakan penyebab utama dari kejadian ini adalah buruknya konstruksi dari Knickerbocker.
Selain itu, kejadian besar lain masih terjadi di tanggal yang sama dan berlangsung di Negeri Paman Sam.
Tahun 1861 adalah momentum bergabungnya Kansas ke AS. Kansas merupakan salah satu faktor yang menyebabkan perang saudara di AS pecah.