Warga Israel Korban Penembakan di Tepi Barat Donorkan Organ Tubuh, Selamatkan 5 Nyawa

Lucy Dee (48) dinyatakan meninggal pada Senin (10/4/2023) akibat serangan penembakan oleh warga Palestina yang juga menewaskan dua putrinya.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 12 Apr 2023, 14:04 WIB
Diterbitkan 12 Apr 2023, 14:04 WIB
Lucy Dee bersama putrinya Rina dan Maia. Ketiganya tewas akibat serangan penembakan oleh seorang warga Palestina di Tepi Barat pada Jumat (7/4/2023). Rina dan Maia tewas ditempat kejadian, sementara Lucy meninggal pada Senin (10/4). (Dok. Times of israel)
Lucy Dee bersama putrinya Rina dan Maia. Ketiganya tewas akibat serangan penembakan oleh seorang warga Palestina di Tepi Barat pada Jumat (7/4/2023). Rina dan Maia tewas ditempat kejadian, sementara Lucy meninggal pada Senin (10/4). (Dok. Times of israel)    

Liputan6.com, Tel Aviv - Lima orang menerima transplantasi yang menyelamatkan nyawa dari organ seorang wanita Inggris-Israel yang tewas akibat serangan penembakan oleh warga Palestina di Tepi Barat pada Jumat (7/4/2023).

Operasi dilakukan di dua rumah sakit di Israel sesaat sebelum pemakaman Lucy Dee (48), yang dinyatakan meninggal pada Senin (10/4). Dua putrinya telah lebih dulu tewas akibat peristiwa yang sama.

Keluarga itu pindah ke Israel dari Inggris sembilan tahun lalu.

Pusat Transplantasi Nasional Israel mengumumkan bahwa jantung Lucy diberikan kepada seorang wanita usia 51 tahun; paru-parunya diberikan kepada seorang wanita usia 58 tahun; hatinya diberikan kepada seorang pria usia 25 tahun; dan ginjalnya masing-masing diberikan kepada seorang pria usia 39 tahun dan 58 tahun. Adapun korneanya telah diawetkan untuk dimanfaatkan di masa depan.

Suami Lucy, Rabi Leo Dee, mengatakan kepada Times of Israel bahwa keluarganya membuat keputusan untuk mendonorkan organnya karena merasa segala sesuatu yang bisa menyelamatkan nyawa harus dilakukan.

Ribuan pelayat menghadiri pemakaman Lucy di pemukiman Yahudi Kfar Etzion di Tepi Barat pada Selasa (11/4), di mana dua hari sebelumnya, keduanya putrinya Maia (20) dan Rina (15) dimakamkan.

Pada Senin pula, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bersumpah untuk menangkap semua teroris jahat yang membunuh warga Israel.

"Mereka akan dimintai pertanggungjawaban tanpa kecuali," ungkap Netanyahu seperti dilansir BBC, Rabu (12/4/2023).


Tensi Tinggi Israel dan Palestina

Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)

Lucy, Rina, dan Maia ditembak saat sedang berkendara di Lembah Yordan dalam perjalanan menuju liburan keluarga. Media Israel melaporkan, mereka ditembak dari jarak dekat.

Terdapat 22 selongsong peluru yang ditemukan dan diduga berasal dari senapan serbu Kalashnikov.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) meluncurkan perburuan untuk para pelaku setelah serangan itu.

Pada Senin, pejabat Palestina mengonfirmasi kematian seorang anak laki-laki Palestina berusia 15 tahun, Mohammad Balhan, yang ditembak mati oleh pasukan Israel di kamp pengungsi Aqabat Jabr dekat Jericho di Tepi Barat.

Militer Israel mengklaim, pasukannya sedang melakukan operasi untuk menangkap militan di kamp pada saat itu dan mereka membalas tembakan setelah ditembak dan diserang dengan bahan peledak.

Sejak awal tahun ini, lebih dari 90 warga Palestina -militan dan warga sipil- telah dibunuh oleh pasukan Israel. Delapan belas orang Israel, seorang Ukraina dan seorang Italia -termasuk seorang perwira polisi paramiliter Israel- juga tewas dalam serangan oleh (atau diduga dilakukan oleh) orang Palestina dan dalam satu kasus diduga dilancarkan oleh seorang Arab Israel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya