7 Tradisi Perayaan Sambut Lebaran Idul Fitri di Seluruh Dunia, Pakai Henna hingga THR

Biasanya hari Lebaran adalah waktu untuk bersyukur, persatuan dan keluarga. Namun, perayaannya berbeda dari satu negara ke negara lain. Berikut adalah tujuh tradisi untuk menyambut lebaran di seluruh dunia.

oleh Alycia Catelyn diperbarui 21 Apr 2023, 19:40 WIB
Diterbitkan 21 Apr 2023, 19:40 WIB
ilustrasi ketupat lebaran/pexels
Ilustrasi ketupat. (Pexels)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Raya Idul Fitri atau akrab disebut Lebaran di Indonesia, menjadi waktu di mana umat Islam bisa bersuka cita usai menjalani puasa selama bulan Ramadhan.

Indonesia termasuk negara dengan mayoritas warga negaranya beragama Islam. Beragam tradisi dilakukan untuk merayakan Idul Fitri.

Biasanya, seluruh keluarga akan berkumpul untuk merayakannya secara bersama-sama pada hari Lebaran. Tidak hanya merupakan ajang silaturahmi, tetapi Lebaran menjadi momen tersendiri bagi para Muslim untuk berbagi kebahagiaan.

Namun, bagaimana dengan tradisi-tradisi di negara lain? Apakah sama?

Tradisi Lebaran bervariasi di seluruh dunia. Di beberapa negara itu adalah perayaan satu hari, di negara lain itu ditandai selama tiga hari atau lebih. Namun, terdapat beberapa praktik yang paling umum dirayakan saat Lebaran.

Berikut adalah beberapa tradisi yang dilakukan saat hari Lebaran di berbagai negara, sebagaimana dilansir dari The National News, Jumat (21/4/2023):

1.  Berdoa

Ibadah atau sholat Idul Fitri terjadi tepat setelah fajar. Itu sangat penting dan dianggap wajib bagi semua orang yang mampu menyelesaikan sholat.

Biasanya, sholat dilakukan di ruang komunal dan publik, seperti masjid atau taman.

Kemudian, sangat umum bagi orang-orang untuk biasanya memakai baju baru untuk sholat.

Tidak ada panggilan untuk sholat. Sholat Idul Fitri diikuti dengan khotbah. Sebagian besar dari ritual tersebut adalah menyapa orang lain yang telah berkumpul untuk berdoa dan mengucapkan "Idul Fitri" kepada mereka. Biasanya juga, keluarga dan sahabat cenderung berkumpul untuk sarapan besar di rumah usai berdoa bersama.

2. Hari Libur Nasional

Ilustrasi
Ilustrasi ucapan Lebaran atau Hari Raya Idulfitri. (Pexels/RODNAE Productions)

Idul Fitri bukanlah hari libur umum bagi semua umat Islam di beberapa negara. Namun, Idul Fitri sangat dirayakan dan dibuat menjadi hari libur nasional di beberapa negara yang mayoritasnya umat Muslim, seperti Uni Emirat Arab, Mesir, Arab Saudi, Tunisia, Indonesia, dan Pakistan.

3. Mengunjungi Keluarga dan Teman-teman

Membangun dan memelihara rasa kebersamaan adalah bagian penting dari hari Lebaran. Biasanya, orang-orang mengunjungi teman dan keluarga mereka yang jauh, atau balik kampung. Misalnya, mudik.

Mudik ini fenomenal dan terus dilakukan tiap tahunnya. Mudik adalah kegiatan para perantau untuk kembali ke kampung halamannya.

Kemudian, sangat umum untuk menyapa orang asing dan orang-orang di sekitar Anda dengan ucapan "Idul Fitri" yang hangat.

Tidak hanya itu, berbagai negara di dunia memiliki makanan Idul Fitri tradisional yang berbeda. Misalnya, di Indonesia ada kue lapis, di Levant ada kue maamoul shortbread yang sangat populer, sementara di India ada hidangan mi bihun manis yang disebut sheer khurma, terakhir di Rusia ada pangsit tradisional yang kerap disajikan saat Lebaran.

4. Henna

Ilustrasi henna
Ilustrasi henna. (Unsplash/Mehndi Training Center)

Karena make-up dan cat kuku dihindari selama Ramadhan, Idul Fitri secara tradisional menjadi waktu untuk terlihat memesona dengan cara mengenakan pakaian baru terbaik Anda.

Sering kali, menghiasi diri Anda dengan henna juga sangat umum ketika Lebaran. Melansir dari Byrdie, Jumat (21/4/2023), henna adalah seni tato yang menggunakan pasta henna. Pasta henna terbuat dari bubuk yang berasal dari tanaman henna dan telah digunakan selama berabad-abad sebagai pewarna alami untuk rambut dan kuku, dan sekarang penggunaannya yang paling terkenal adalah untuk seni tubuh seperti tato.

5. Beri Hadiah untuk Anak-anak

Biasanya, orang dewasa menyiapkan setumpuk kecil uang tunai sebagai hadiah untuk anak-anak selama Idul Fitri, yang disebut Eidiya atau uang lebaran. Kalau di Indonesia, ini sering disebut sebagai Tunjangan Hari Raya (THR).

Bingkisan uang itu diberikan karena Idul Fitri adalah tentang merayakan kelimpahan dan "menumbuhkan cinta", dengan cara yang menyenangkan setelah bulan Ramadhan yang reflektif.

Namun, semangat Idul Fitri yang sebenarnya tetaplah tentang sedekah, yang dicerminkan dengan zakat.

6. Zakat

Ilustrasi sedekah
Ilustrasi sedekah. (Freepik)

Setiap Muslim yang memiliki sarana diharapkan untuk memberikan amal di beberapa titik selama Ramadhan. Rasa sedekah ini adalah salah satu dari lima rukun Islam.

Zakat Fitrah dapat diberikan pada setiap hari Ramadhan dan sampai pagi hari Idul Fitri (sebelum salat subuh).

Tidak seperti donasi sporadis untuk amal, zakat adalah pembayaran berkelanjutan yang dihitung berdasarkan pendapatan pembayar menggunakan persentase, serupa dengan pajak.

Zakat dianggap wajib bagi semua Muslim dewasa yang memperoleh jumlah uang minimum setiap tahun, dikenal sebagai nisab. Secara tradisional, ambang nisab adalah 87,48 gram emas atau 612,36 gram perak. Akibatnya, nilai moneter nisab bervariasi sesuai dengan harga dan mata uang saat ini.

Mereka yang berhak membayar zakat harus membayar 2,5 persen dari kekayaan kumulatif mereka untuk amal setiap tahun. Pembayaran itu dikatakan untuk "memurnikan" kekayaan seorang Muslim.

7. Memasang Hiasan Lampu dan Kembang Api

Banyak Muslim di seluruh dunia akan menghiasi rumah mereka dengan lampu tradisional untuk menandai Idul Fitri. Kota-kota di berbagai negara juga akan menyala dengan pajangan dekoratif Idul Fitri.

Selain itu, banyak juga orang-orang yang menyalakan kembang api untuk memeriahkan datangnya Lebaran.

 

 

Infografis Rekayasa Lalu Lintas di Tol Saat Arus Mudik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Rekayasa Lalu Lintas di Tol Saat Arus Mudik Lebaran 2023. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya