Liputan6.com, Jakarta - Perang saudara Sudan yang masih berlangsung antara Angkatan Bersenjata Sudan (SAF) dan kelompok paramiliter Pasukan Dukungan Cepat (RSF) mengakibatkan sejumlah negara mengambil langkah evakuasi terhadap warganya, termasuk Indonesia.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI) Retno Marsudi menjelaskan bahwa rencana awal seluruh warga negara Indonesia (WNI) akan dievakuasi dengan memanfaatkan gencatan senjata.
Baca Juga
"Namun demikian, karena adanya pembatasan bahan bakar untuk bus yang akan mengangkut para WNI dan evacuee lainnya maka evakuasi tidak dapat dilakukan dalam satu tahap. Terdapat 289 WNI lainnya, yang sebagian besar adalah mahasiswa dan lima pekerja perusahaan akan dievakuasi pada tahap kedua pada kesempatan pertama," ungkap Menlu Retno dalam keterangannya pada Senin (24/4/2023).
Advertisement
"Untuk itu, saya imbau agar setiap WNI yang masih berada di Sudan dan belum melaporkan diri, mohon agar segera melaporkan keberadaannya ke KBRI Khartoum agar juga dapat dilakukan evakuasi pada tahap kedua. Jadi, bersamaan kita lakukan evakuasi pada tahap kedua. Oleh karena itu, mohon dengan hormat untuk yang belum melaporkan diri segera menghubungi KBRI Khartoum."
Menlu Retno menggarisbawahi bahwa situasi lapangan sangat cair dan sangat dinamis.
Proses Evakuasi WNI Dipantau Setiap Waktu
Diakui Menlu Retno bahwa evakuasi WNI dari Sudan sangat tidak mudah. Evakuasi dilakukan di tengah pertempuran yang masih terus berlangsung.
"Saya terus mengikuti jam per jam proses evakuasi. Saya juga terus melaporkan proses evakuasi ini kepada Bapak Presiden. Komunikasi terus dilakukan baik di Sudan untuk memastikan jalur aman dan jaminan keamanan bagi WNI," tegas Menlu Retno.
"Hal yang sama juga dilakukan oleh perwakilan tetap RI (Watapri) kita di New York untuk terus melakukan koordinasi dengan tim Sekjen PBB dan UN OCHA karena evakuasi juga dilakukan hampir bersamaan dengan staff PBB yang bekerja di Sudan."
Dubes RI di Arab Saudi dan Konjen di Jeddah, sebut Menlu Retno, juga melakukan komunikasi dengan otoritas di Arab Saudi untuk memastikan proses lanjutan berjalan dengan baik.
"Tim kecil perbantuan untuk evakuasi juga telah bergerak baik yang dari Jakarta dipimpin oleh Direktur Pelindungan Warga Negara Indonesia dan tim perbantuan dari Riyadh dan Jeddah," terang Menlu Retno.
"Pagi ini, tim evakuasi juga akan berangkat menuju Jeddah dengan pesawat TNI Angkatan Udara yang terdiri dari Tim Pengamanan TNI, Tim kesehatan dari Puskes TNI, dan personel Kemlu."
Menlu Retno menegaskan, "Pemerintah akan berusaha sekuat tenaga membawa WNI keluar dari wilayah konflik dengan selamat."
Advertisement