Liputan6.com, Hurghada - Serangan hiu yang mematikan menimpa seorang pria muda yang sedang berenang di sebuah resor di Mesir, pada Kamis (8/6).
Insiden itu tepatnya terjadi di pantai dekat salah satu resor di Hurghada, Perairan Laut Merah. Kini, pihak berwenang negara itu mengeluarkan larangan berenang sementara di sebagaian area pantai tersebut.
Baca Juga
Larangan berenang akan berlangsung selama dua hari mulai Jumat tanggal 9 Juni, termasuk snorkeling dan semua kegiatan olahraga air lainnya di wilayah antara Gouna di utara Hurghada dan Teluk Soma di selatannya.
Advertisement
Merangkum dari berbagai sumber, Minggu (11/6/2023) Korban merupakan seorang warga negara Rusia yang lahir pada tahun 1999. Fakta tersebut telah dikonfirmasi oleh Konsul Jenderal Rusia Viktor Voropayev pada media Rusia TASS.
“Ini telah dikonfirmasi oleh otoritas kompeten Mesir,” kata Voropayev.
Saat kejadian, ayah dari korban yang sedang berdiri di pesisir pantai, terpaksa harus melihat putranya dicabik-cabik oleh hiu yang dijuluki 'penggiling daging' dan terbunuh hanya dalam 20 detik.
Pria malang itu menonton putranya berteriak "papa" sambil berjuang mati-matian untuk hidupnya.
Menurut pernyataan hasil penyelidikan oleh komite yang diperintahkan Menteri Lingkungan Hidup, Yasmine Fouad, tim khusus berhasil menangkap "hiu macan" yang menyebabkan insiden untuk mencari tahu alasan serangan dan diperiksa apakah itu ikan yang sama yang pernah menyebabkan kecelakaan sebelumnya.
Dia juga mengarahkan otoritas lokal untuk menerapkan "tingkat keamanan tertinggi bagi mereka yang pergi ke pantai Laut Merah, dan untuk mengambil semua tindakan yang mungkin untuk menghindari terulangnya insiden serangan hiu lagi".
Serangan hiu di daerah itu pernah dianggap langka, tetapi setidaknya sudah ada tiga turis yang tewas dalam dua tahun terakhir saja. Simak insiden serangan hiu paling mengerikan di Mesir, dilansir dari media Mirror, Minggu (11/6/2023).
Serangan Hiu Tahun 2022
Resor di sepanjang Laut Merah Mesir, termasuk Hurghada dan Sharm el-Sheikh, merupakan destinasi populer bagi turis dan penduduk lokal dengan perairannya yang biru dan terumbu karangnya.
Namun pada tahun 2022, terjadi dua serangan fatal dengan waktu selang beberapa hari - membunuh seorang turis Austria dan seorang turis Rumania.
Elisabeth Sauer, 68, meninggal di ambulans karena syok setelah kehilangan lengan dan kakinya dalam serangan mengerikan di Sahl Hasheesh, sebuah teluk populer yang dekat dengan Hurghada.
Rekaman video yang mengerikan menunjukkan dia mati-matian berenang kembali ke pantai setelah serangan di resor yang populer di kalangan turis Inggris itu.
Darah wanita Austria itu terlihat menyebar di air saat berjuang untuk kembali ke dermaga menggunakan sirip.
Kerumunan besar orang menonton drama itu, tetapi tidak seorang pun terlihat memasuki air untuk membantu wanita itu.
Tetapi ada laporan lain yang mengatakan banyak turis bergegas keluar dari air dan mencoba "mengalihkan perhatian hiu dari korban."
Sementara, seorang saksi berkata, "Orang-orang bergegas keluar dari laut. Tidak ada ambulans, tidak ada yang membantunya. Dia tidak punya lengan - sampai ke sikunya. Hiu itu menangkapnya dan memutarnya."
Wanita itu berhasil mencapai pantai, tetapi kemudian meninggal karena syok ekstrim yang disebabkan oleh serangan ganas tersebut.
Advertisement
Serangan Hiu Tahun 2022
Hanya dua hari sebelumnya, seorang wanita Rumania hilang dari hotelnya, Premiere Le Reve, hotel bintang lima di Hurghada.
Menurut seorang sumber, sisa tubuhnya baru ditemukan setelah terdampar di karang.
Tim pemulihan menghentikan semua orang yang merekam adegan mengerikan, saat sisa jenazahnya dimasukkan ke dalam kantong mayat.
Seorang saksi mata mengklaim, "Separuh tubuhnya hilang."
Turis lain terdengar berbicara di bar tepi pantai menceritakan apa yang baru saja dilihatnya.
"Itu jelas mayat," katanya. "Dibunuh oleh hiu..."
Serangan Hiu Lain di Mesir
Kemudian pada tahun 2020, seorang anak laki-laki Ukraina kehilangan lengannya, dan seorang pemandu wisata Mesir kehilangan kakinya karena serangan hiu.
Pada tahun 2018, seorang pria Ceko juga meninggal akibat serangan hiu di Laut Merah lepas pantai Mesir.
Jenazah pria Ceko itu ditemukan di pantai dekat Marsa Alam, menurut media setempat.
Ketua dewan kota, Jenderal Atef Wagdy, mengatakan bahwa pria itu meninggal "akibat serangan hiu" dan menambahkan bahwa orang yang berenang di perairan melewati batas karang, rentan terhadap serangan.
Dia berusia 41 tahun dan sedang tinggal di kota resor populer bersama istri dan anak-anaknya saat insiden itu terjadi.
Dan pada tahun 2015, seorang turis Jerman berusia 52 tahun, terbunuh ketika seekor hiu menggigit lututnya. Serangan itu terjadi di lepas pantai kota al-Qusair, dan itu adalah insiden pertama dalam lima tahun.
Advertisement