Penembakan di Tepi Barat Melukai 3 Warga Israel

Penembakan ini terbilang langka karena terjadi di bagian selatan Tepi Barat yang diduduki Israel. Selama ini wilayah tersebut cenderung lebih damai.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 17 Jul 2023, 12:30 WIB
Diterbitkan 17 Jul 2023, 12:30 WIB
Ilustrasi Penembakan
Ilustrasi Penembakan (Liputan6.com/Johan Fatzry)... Selengkapnya

Liputan6.com, Tel Aviv - Seorang pria Israel dan kedua putrinya terluka akibat penembakan di Tepi Barat yang diduduki Israel pada Minggu (16/7/2023). Demikian disampaikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dan layanan darurat Israel.

Pelaku melepas tembakan dari kendaraan yang bergerak di Persimpangan Tekoa, Bethlehem selatan. Tiga tersangka telah ditangkap, namun belum dirinci latar belakang mereka.

Pria yang terluka, menurut layanan penyelamatan Magen David Adom (MDA), berusia pertengahan 30-an. Dia sadar dan dalam kondisi luka tembak serius, namun stabil, saat mendapat pertolongan pertama.

Sementara itu, kedua anaknya yang masing-masing berusia 9 dan 14 tahun menderita luka ringan akibat terkena pecahan peluru.

"Ketiganya dilarikan ke Rumah Sakit Shaare Zedek di Yerusalem," ungkap MDA seperti dilansir CNN, Senin (17/7).

Insiden penembakan tersebut mendorong otoritas Israel menutup pos pemeriksaan di sekitar kota bersejarah Bethlehem, yang biasanya merupakan salah satu daerah Tepi Barat yang lebih damai.

"Kita berbicara tentang daerah di mana tidak ada serangan teroris yang serius selama bertahun-tahun," kata pejabat lokal Israel Shlomo Ne'eman.

"Kami semua berharap orang yang terluka cepat pulih ... Kami tidak akan menyerah pada teroris yang berusaha menumpahkan darah Yahudi dan mengusir kami dari negara kami."

Jenin dan Nablus Adalah Titik Didih di Tepi Barat

Ilustrasi Konflik Israel Palestina
Ilustrasi Konflik Israel Palestina... Selengkapnya

Sebagian besar kekerasan baru-baru ini di Tepi Barat terjadi di wilayah utara, terutama di Jenin dan Nablus. Kedua kota tersebut telah menjadi saksi bisu bagaimana Israel melakukan serangan anti-teror mematikan dan militan Palestina menyerang warga sipil, terkadang sebagai tanggapan atas operasi IDF.

Israel mengatakan, tindakan militernya di Tepi Barat dirancang untuk membasmi teroris dan meminimalkan korban sipil. Faktanya, serangan itu telah memaksa ratusan keluarga meninggalkan rumah mereka dan membuat orang-orang tak berdosa terjebak dalam baku tembak.

Operasi militer besar-besaran Israel pada awal bulan ini di Jenin menyebabkan sedikitnya 10 orang tewas dan lebih dari 100 lainnya luka-luka.

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengaku bahwa operasi militer itu memerangi benteng-benteng teror sambil melakukan segalanya untuk menghindari jatuhnya korban sipil. Sementara warga yang menceritakan kejadian itu menggambarkannya sebagai peristiwa traumatis dan mengerikan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya