Jokowi Soal Krisis Myanmar: Butuh Upaya Extraordinary untuk Implementasikan 5PC

Indonesia telah melakukan lebih dari 145 pendekatan dengan 70 pemangku kepentingan di Myanmar selama sembilan bulan terakhir.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 05 Sep 2023, 19:38 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2023, 18:57 WIB
Jokowi Buka KTT ASEAN
Dia mengatakan hal yang wajar apabila ada perbedaan pendapat dalam kesatuan. Jokowi menyebut perbedaan merupakan bagian dari demokrasi dan menunjukkan kedudukan yang setara dalam keluarga. (Willy Kurniawan/Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Krisis Myanmar merupakan salah satu fokus utama dalam diskusi para pemimpin ASEAN yang hadir pada KTT ke-43 ASEAN di Plenary Hall, Jakarta Convention Center (JCC), Selasa (5/9/2023).

Terkait itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa Lima Poin Konsensus (5 Point of Consensus/5PC) akan tetap jadi pedoman utama ASEAN dalam menyelesaikan krisis Myanmar.

"Terkait implementasi 5PC, saya ingin ingatkan bahwa 5PC adalah upaya kolektif ASEAN sebagai keluarga, yang telah disepakati para pemimpin ASEAN di Jakarta pada 24 April 2021," ujar Presiden Jokowi dalam sesi retreat KTT ASEAN 2023, Selasa.

"Indonesia telah melakukan engagement secara sangat intensif. Lebih dari 145 engagements dengan 70 stakeholders telah dilakukan dalam sembilan bulan dan Indonesia melihat sudah mulai muncul trust antara satu stakeholder dengan yang lain, kecuali dengan junta militer."

Lebih lanjut, Presiden Jokowi menyatakan bahwa inilah saatnya ASEAN terus mendorong dilakukannya dialog inklusif nasional di Myanmar sebagai kunci penyelesaian krisis politik di negara itu.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga menyatakan bahwa ASEAN harus berani mengevaluasi diri, membahas permasalahan secara terbuka, dan mencari solusi bersama.

"Kita butuh upaya yang lebih taktis dan extraordinary untuk implementasikan 5PC," tegas Presiden Jokowi.

Selain itu, sebut Presiden Jokowi, bantuan kemanusiaan ASEAN terhadap Myanmar masih terus dilakukan melalui AHA Centre.

"Namun, proses yang dilakukan memang masih amat panjang," ungkap Presiden Jokowi.

Tentang 5PC

Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat ditemui media setelah pertemuan menlu ASEAN di Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (4/9/2023). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat ditemui media setelah pertemuan menlu ASEAN di Kantor Sekretariat ASEAN, Jakarta, Senin (4/9/2023). (Liputan6.com/Benedikta Miranti)

Lima Poin Konsesus atau 5PC merupakan cara ASEAN dalam menyelesaikan krisis Myanmar, yang sejauh ini disebut-sebut belum mencapai kemajuan signifikan.

Senada dengan Presiden Jokowi, Menlu Retno mengatakan bahwa 5PC akan tetap menjadi rujukan utama terkait krisis Myanmar. 

"Kita merasa perlu adanya sustainability penanganan isu ini," kata Menlu Retno. 

Lima Poin Konsensus mengenai krisis Myanmar adalah:

  1. Kekerasan harus segera dihentikan di Myanmar dan semua pihak harus menahan diri sepenuhnya;
  2. Dialog konstruktif di antara semua pihak terkait mulai mencari solusi damai untuk kepentingan rakyat;
  3. Utusan khusus ketua ASEAN akan memfasilitasi mediasi proses dialog, dengan bantuan sekretaris jenderal ASEAN;
  4. ASEAN akan memberikan bantuan kemanusiaan melalui AHA Centre;
  5. Utusan khusus dan delegasi akan mengunjungi Myanmar untuk bertemu dengan semua pihak terkait.
Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya