Liputan6.com, Jakarta - Lebih dari 24 jam jet tempur siluman F-35B Lightning II milik Amerika Serikat (AS) dilaporkan hilang. Insiden ini terjadi pada Minggu (17/9/2023).
Pada akhirnya, dikonfirmasi bahwa pesawat ini jatuh di pedesaan di Carolina Selatan pada Senin (18/9).
Kronologi sementara yang tersiar di pemberitaan seperti ini:
Advertisement
- Sabtu, 16 September 2023:Jet Tempur Siluman F-35B Lightning II beroperasi
- Minggu, 17 September 2023:Jet Tempur Siluman F-35B Lightning II dinyatakan hilang
- Senin, 18 September 2023:Puing Jet Tempur Siluman F-35B Lightning II ditemukan
Puing-puing pesawat senilai US$100 juta yang hilang pada Minggu sore ditemukan di pedesaan Williamsburg County, kata pihak berwenang.
Pilot keluar dari kokpit dan terjun payung ke tempat aman di wilayah North Charleston.
Masyarakat telah diminta membantu menemukan jet tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, para pejabat militer mengatakan puing-puing itu ditemukan “dua jam di timur laut Pangkalan Gabungan Charleston”.
Video menunjukkan celah sempit dan panjang di kawasan hutan, tempat pesawat jet yang jatuh itu menumbangkan pohon dan bagian-bagian mesinnya putus.
Kantor sheriff Williamsburg County mengatakan pihaknya telah mengalihkan lalu lintas di jalan-jalan pedesaan terdekat dari “ladang puing-puing yang luas” untuk jangka waktu yang belum ditentukan.
Kantor sheriff juga mengatakan tidak ada korban cedera yang dilaporkan.
Para pejabat memfokuskan pencarian mereka di sekitar Danau Moultrie dan Danau Marion, di utara kota Charleston – lokasi terakhir jet tersebut diketahui.
Penemuan Puing-puing F-35
Puing-puing yang ditemukan telah dikonfirmasi sebagai puing-puing pesawat yang hilang, kata juru bicara militer kepada BBC.
“Kecelakaan tersebut saat ini sedang diselidiki, dan kami tidak dapat memberikan rincian tambahan untuk menjaga integritas proses penyelidikan,” kata Korps Marinir pada Senin (20/9) setelah pencarian berakhir.
Jet tempur tersebut berada dalam mode autopilot ketika pilotnya melontarkan diri, kata juru bicara Pangkalan Gabungan Charleston kepada NBC News, seraya menambahkan bahwa pesawat tersebut mungkin telah mengudara selama beberapa waktu, sehingga mempersulit penemuannya.
Advertisement